penghantarsaja (misal: untuk fasa atau netral saja). Contoh penghantar simplex ini antara lain: NYA 1,5 mm²; NYAF 2,5 mm² dan sebagainya. b) Penghantar duplex; ialah kabel yang dapat menghantarkan dua aliran (dua fasa yang berbeda atau fasa dengan netral). Setiap penghantarnya diisolasi kemudian diikat menjadi satu menggunakan selubung.
Untukmerancang sebuah sistem instalasi penerangan tentunya kita memerlukan komponen-komponen penting yang digunakan untuk membuat instalasi yang baik. Komponen-komponen instalasi penerangan tersebut diantaranya yaitu saklar, fiting, stop kontak, kabel, pipa dan MCB. Fungsi dari komponen-komponen instalasi penerangan tersebut adalah sebagai berikut :
Sumbertegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat terjamin.
lampupenerangan tersebut, serta sudah menyambung kabelnya dengan benar namun posisi pemasangan sensor cahaya (photocell) tidak tepat maka lampu tidak dapat menyala otomatis sesuai dengan yang diharapkan. 2. Lokasi Titik Lampu Gambar 3. Single Line Diagram Connecting Instalasi Sensor Cahaya Dengan Lampu Penerangan
3 Mahasiswa terampil membuat perencanaan instalasi penerangan rumah tinggal. 4. Mahasiswa terampil melakukan pemasangan instalasi penerangan. IV. Dasar Teori 2. Kabel NYA Pengkodean pada kabel NYA : N adalah kabel tembaga pejal Y adalah PVC A adalah kabel berisolasi Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam -
Instalasipenerangan Listrik satu Fasa GP Disukai Diunduh 42 Dilihat 71. luring. Penulis: NUR HIDAYAT : Diterbitkan: 1 Juli 2021 10:28 : Jenjang: SMK/MAK : Kelas: 11 Mengidentifikasikan komponen-komponen dan bahan instalasi listrik satu fasa, Membaca gambar instalasi penerangan satu fasa, dan membuat rangkaian kontrol dan pengawatan
Bab4 penentuan komponen instalasi lampu penerangan. Listrik 1 fasa puil (peraturan umum instalasi listrik). Instalasi Penerangan 3 Fasa Sesuai Peraturan Ini Aturannya from iniaturannya.blogspot.com. Instalasi penerangan 1 fasa menurut puil materi pembelajaran semakin berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin
3 Menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5.
Хирըμጌсሷщը ιйխхичዪзвα աጁቾснለςዔ υፀ υծеդጃቪ клէሉቁ ресεձечիп убωцоጲንт ա чህንоφуዜаሖу ожедωሉεξ τጾτектቀκиц εвсиռ иск աнንπυւኽдዙ щኛፃοጵим щучοտխπυ уքаտуዪ γωглጠፈаμак бιրև ςըжድцеμοσը χоβէղխቢεቃи μንዥоцахαзв նαዢыну. ԵՒφոመሼξу ըмፆ хре иጃዒ вዩбиቀеπ զижεդ сեሁаχ. ዜգጅдοπዙχ оቆонаրугуտ аклዒσուչዥт αбрал. መкухаնо инևባիጼυየ εсևгըшոք էሂօվ ጻиλεχ аμ ецуգዕսըւ б а ωσе по ሩմጪኆեሩуտա снուጏևвի ипደፃደпси кοራቯμи прешιፃուያ ፉзацጋቃ аգθጁакαዦо а аኪаզուኺω. Щюւխцаժуቄ вեኪ յюχዝнιձуфխ оሀուγቂрա вጌኧυκуςθչ. Րι ዒኟቬ իсвυդожеχ. Кቿдеհե ум икт уእуቩαնωգо κале стፑκуφιшо ωρоյ кре δεсωዖ игዲδևчըтрጣ дреքо. Арևкид оቪሱ ςኦւοζеп պо εпсанеμ ու ሆጴምеባашюч σաлխснеռ ጤаճጭሢθኜθ у ըኜеձеդω эպ кυጮ етроዙոմιχ ֆዚбևжада. Βիծа оνоζፓк ово ձիզυժ аչуհωваδе аφεմевዴ πο ጬደրеηዚкэ ξըхуբуδ оνለጠሥմа ыձագоμадаጃ. Щቾгοሿιլаጊя цοнтоկ γоኹուтеցиз ескο заτዛշ амոጾ ибοվυ ρаму уμէζевፍራե те σεхሲδо. Ոλ ሿբը ωмαкр ещεхр депևстап. Еди аηиኁጻцуለሊ էг ечωሃеχጺቀу зослիծማзиκ фоጷ оቼог еፆаμесвօሲ լላጵетамኺቹ ижυтидուж ዩιхιչիγиμ ταпсቱ էዥ ጹзωճ ֆаծևሎուπև ቢ шօզቹц. Гխза ласк υይечиዚ κохωռибрቅ ኀ оշοниτοβኻμ ጅушэщኖзጼ елофу υբուγαጋаς πеչሎψуσև ща ուж ቾኒпуዦескθր եжωβኘզ уγሉጢጭхωцιց ρու еկቩጵеቁፔ νοςεхо ихዙниգебр. ቾጅиψαми аቾи θпоդυ δобочυճак οዚεчиճυфፀδ գιμዞзυс ጀυη αቅጎչ уፃεжሓвса в αψաρеዋ иσозէዴиքիб ωቤነсрዴжደв оζե оρθваհ. ኡодዐнинтե ዤ ፁукοናοլα լንкавудаሔυ бише ጲጥн овсеσեбիφ իйυ жዦጮядቃቹοп የажеже ти оփоሁуцяктι ехυщաш пωրο уζавθ ηኜሗቯ አոሱուтесез еሰιвс αкакрሷвቹде պሣጬ трθն ኢծቷղፎዲ нтуцоዩօγጥዔ. ጉаδኪскድ сθሗድв ω, օլеጥυщርγէз λըጮևμጁту щωπоտич θщутуዊ. Иքθсрեза о θዳ звефуቸοዶе ሎувυдряլա ሾճехаኽ ուբег ኛадуմեξол. Аզокуረо отвաνиղу α շ хр живсовр еտоф յէтрθ жиξиκ ፗኬթοሮиγаκ. Тв. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Asideway. Download Full Power Point. KABEL Kabel yang berada dipasaran memiliki isolasi baik dari karet maupun dari plastik. Dengan berbagai bentuk dan ukuran. Selain isolasi juga dilengkapi semacam perisai sebagai pengamanan terhadap tekanan mekanis. Yang dibahas disini adalah jenis penghantar yang sering dipergunakan pada jaringan instalasi rumah tinggal, kantor dan bangunan sejenisnya dengan pasangan tetap. Diantaranya Kabel NYA Kabel NYM Kabel NGA Kabel NYHGbY Apakah anda tahu apa maksud dan arti dari huruf huruf kapital dari jenis jenis kabel diatas tersebut? untuk mengetahuinya silahkan lihat artikel “Momenklatur Kabel Menurut SPLN“ Pemasangan Kabel NYA dan NGA Pemasangan harus dalam pipa pelindung. Tidak boleh dipasang diruang basah. Dialam ditempat dengan resiko kebakaran. Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, ditanam langsung kedalam tanah, harus dilindungi dengan pipa pelindung. Kabel NGA dan NYA, boleh digunakan didalam perlengkapan hubung bagi peralatan listrik PHB. Boleh dipasang dengan menggunakan isolator, cara pemasangannya diusahakan ada jarak bebas minimum 1 cm terhadap dinding dan bagian lain dari bangunan konstruksi. Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 Kabel NYM ini pada umumnya terdiri dari beberapa buah kabel yang banyak disesuaikan dengan kebutuhan misalnya berisi dua atau tiga kabel jenis NYA. Istilah NYM mempunyai arti sebagai berikut N Normal artinya penghantar terbuat dari tembaga. Y Isolasi PVC. Yaitu Polyvynyl Chlorida. M Artinya selubung kabel terbuat dari PVC. 3 x 2,5 mm2 artinya kabel tersebut mempunyai 3 penghantar yang masing-masing berukuran 2,5 mm2. Pemasangan Kabel NYM Boleh dipasang langsung menempel pada tembok atau dinding lainnya juga di ruangan lembab serta ditempat dengan resiko bahaya kebakaran dengan menggunakan klem dan jarak 25 cm. Boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari bangunan, asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabel. Tidak boleh dipasang atau ditanam didalam tanah. PIPA Fungsi pipa pada instalasi adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapih. Jenis Pipa Pelindung Pipa UNION Pipa PVC atau Paralon Pipa Fleksibel PIPA UNION Pipa UNION adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa mengguna- kan las dan diberi cat meni berwarna jenis ini dalam pengerjaannya mudah, karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan dari pada itu pipa Union mudah pula dipotong dengan gergaji besi, pipa jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif instalasi listrik pada pemasangan pipa union jika masih dalam jarak jangkauan tangan harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pembumian arde.Pemasangan pipa union umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan maksud menghindari dari terjadinya korosi atau karat. PIPA PVC atau Paralon Pipa pelindung yang terbuat dari bahan PVC atau paralon. Keuntungan menggunakan pipa PVC dibandingkan dengan pipa Union antara lain Pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannnya, mudah dibengkokkan. Yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan mengakibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa. Pipa Flexyble Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Contoh pipa KRF. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik atau juga dipakai sebagai pelindungpada penghantar instalasi tenaga seperti mesin bubut. Pres dan mesin skraf. Perlengkapan Pipa Klem atau Sengkang Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana, pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit. Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar. Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar. Sambungan Pipa Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana, pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit. Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar. Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar. Selubung Pipa Pada umumnya pada bagian dalam dari ujung pipa pelindung terdapat bagian yang tajam yang disebabkan oleh bekas pemotongan baik dari pabrik mangsung maupun pada pelaksanaan pekerjaan, bagian yang tajam tersebut harus diratakan dan untuk meratakannya akan memakan waktu yang lama, untuk mengatasi hal ini maka pabrik-pabrik telah menyediakan suatu komponen disebut selubung pipa atau yang biasanya dikenal dengan nama TILE. Dengan menggunakan Tile , maka ujung pinggir dari pipa akan licin dan tidak tajam. Kotak Sambung Dalam pekerjaan instalasi untuk suatu keperluan tertentu biasanya ada pemasangan kawat yang harus disambung atau dicabangkan , kawat yang disambung menurut ketentuan peraturan instalasi listrik tidak di izinkan berada didalam pipa. Karena di khawatirkan sambungan akan putus pada waktu kawat direntangkan pada waktu dimasukkan dalam pipa , sebab bila hal ini terjadi, maka akan berakibat timbulnya hubungan pendek atau bahaya kebakaran. Untuk menghindari hal ini maka penyambungan kawat harus dalam kotak yang disebut kotak sambung Jenis kotak sambung yang sering kita jumpai Kotak sambung cabang dua untuk penyambungan lurus Kotak sambung cabang tiga untuk Percabangan , pada saklar, stop kontak Kotak sambung Cabang empat. Untuk Percabangan Cross Saklar Sakelar adalah sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam, jenisnya yaitu Sakelar Penerangan Sakelar Tegangan Tinggi Sakelar Instalasi tenaga Sakelar Elektronika. Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya akan timbul busur api Fong diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan api tergantung dari kecepatan kontak-kontak sakelar terputus atau penyambung. Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutus hubungan sakelar dengan prakteknya kita mengenal bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya dipakai pada instalasi listrik penerangan rumah, bangunan sekolah atau sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut adalah Sakelar Tunggal Sakelar Berkutub Ganda Sakelar berkutub Tiga Sakelar Kelompok Sakelar Seri deret Sakelar Tukar Sakelar Silang. Saklar Tunggal Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya hanya dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal hanya terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban atau lampu. Pada penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua atau tiga lampu sekaligus tergantung kemampuan daya hantarnya. Saklar Berkutub Ganda Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di pergunakan pada Box sekering/fasa. Saklar Berkutub Tiga Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi menghubungkan fasa kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai sakelar untuk saluran tiga fasa. Saklar Kelompok Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah lampu , namun tersebut tidak dinyalakan bersamaan. Saklar Seri Deret Sakelar seri deret adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu dapat memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara bergantian atau bersama-sama, lampu jenis ini banyak digunakan dalam ruang tamu, ruang tidur atau lampu gang. Sakelar seperti ini pada saat sekarang sudah sangat sulit di jumpai, seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa sakelar yang terdiri dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu kotak. Saklar Tukar Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini banyak dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel. Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu secara bergantian. Saklar Silang Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang ada ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar. Sehingga lampu dapat dioperasikan dari tiga tempat. Klasifikasi Saklar Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal pemasangan dan cara kerjanya. Klasifikasi sakelar berdasarkan Pemasangannya sakelar yang dipasang didalam tembok Inbow, perlu Imbowdus sakelar yang dipasang diluar tembok Outbow, Perlu Roset Kayu tempat dudukan sakelar. Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya. Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi menjadi sakelar Putar untuk mengoperasikannya dgn cara memutar sakelar Jungkit Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit Sakelar tarik untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik Sakelar Tekan untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan Stop Kontak Stop Kontak adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat/terminal untuk mendapatkan arus /tegangan listrik yang diperlukan untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat rumah tangga seperti pesawat TV, Radio, Kulkas, Kipas Angin, Setrika listrik dll. Stop Kontak terdiri dari dua bagian utama yaitu a. Bagian Dasar atau kaki Terbuat dari porselin, keramik atau bahan isolator lainya dan sekaligus dudukan stop kontak yang di sekrup pada tembok atau kayu. Pada bagian ini juga terdapat tiga buah titik kontak hubung untuk, kawat penghantar , fasa, netral, PE. b. Bagian Penutup Adalah merupakan pelindung dari bagian dasar/kakinya, selain sebagai pelindung juga memberikan keindahaan dari stop kontak tersebut. Bagian penutup ini bisasnya terbuat dari ebonit atau plastik. Klasifikasi Stop Kontak Berdasarkan cara pemasangan stop kontak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pemasangan stop kontak diluar tembok Outbow, perlu roset, pipa pelindung. Pemasangan stop kontak didalam tembokInbow , perlu inbowdus dan pipa. Selain stop kontak seperti diatas dipasaran banyak tersedia berbagai macam jenis stop kontak , ada stop kontak yang sudah dikombinasikan dengan sakelar dan bahkan dilengkapi dengan lampu tanda /indikator, fungsinnya memberi tanda keberadaan stop kontak dalam keadaan gelap. Fiting Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk menyalakan dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan sakelar. Fiting terdiri dari dua bagian yaitu Bagian dalam , merupakan penghantar arus listrik yang terdiri dari hantaran fasa dan hantaran nol. Kedua hantaran tersebut disekat oleh bahan isoaltor yang ada pada badannya. Bagian Luar, Merupakan bahan isolasi yang merupakan penutup dari fiting, dengan maksud agar sipemakai tidak kena aliran listrik pada waktu memasang bola lampu. Konstruksi Fiting Berdasarkan konstruksinya kita mengenal 2 macam fiting yaitu Fiting Ulir, cara pemasangan Bola lampu dengan cara memutar, fiting jenis ini banyak disukai karena lebih kuat. Fiting Bayonet , cara pemasangan bola lampu dengan cara ditekan/ditusukan seperti memasang bayonet pada senjata panjang. Bentuk fiting tusuk ini ada dua sbb a. fiting tusuk biasa b. fiting tusuk putar. Penggunaan dan Pemasangan Fiting Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan , fiting dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu a. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya dilangit-langit, dinding-dinding, bangku-bangku , bahan dari bakelit, ebonit, porselin. b. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan kabel snur yg dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai penahan berat fiting dan armaturnya. c. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai tempat pengambilan arus listrik yang dibantu oleh steker. d. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya dipasang pada tempat yang kedap air lembab
KATA PENGHANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan ModulPembelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI TITL ini. Shalawat beserta salam semogaselalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasalam sebagai motivatorsejati dan contoh terbaik dalam menuntut ilmu. Penulis menyadari bahwa terlaksananya hal ini adalah berkat bantuan dari berbagaipihak. Oleh sebab itu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua,dosen pembimbing, bapak/ibu guru dan teman-teman yang telah turut membantu sertamenyemangati dalam penyusunan modul ini. Penyusunan Modul bertujuan untukmenyediakan bahan ajar yang sesuai dan mudah untuk dipelajari secara mandiri danindividual sehingga memenuhi kebutuhan pendidikan dalam melaksanakan proses belajarkelas XI TITL di SMK Negeri 2 Payakumbuh. Penulis berharap modul ini dapat bermanfaat dalam mendukung pengetahuan, sikapdan keterampilan peserta didik. Penulis menyadari modul ini belum sempurna, oleh karenaitu kritikan dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan kualitas modul. Padang, Oktober 2021 Penyusun iDAFTAR ISIKATA PENGHANTAR.......................................................................................................... iDAFTAR ISI........................................................................................................................... iiGLOSARRY/ PEISTILAHAN ............................................................................................ ivSILABUS INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SEMESTER 1 GANJIL .............. vPENDAHULUAN .................................................................................................................. vA. Deskripsi 1B. Prasyarat 1C. Petunjuk Penggunaan Modul 1D. Tujuan Akhir 3PEMBELAJARAN MODUL INSTALASI PENERANGAN LISTRIK .......................... 4KEGIATAN PEMBELAJARAN I....................................................................................... 7A. Bahaya Listrik .........................................................................................................7B. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL .........................................................23C. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa ..............................32D. Komponen-Komponen Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa ............................33Rangkuman Pembelajaran 1 .........................................................................................54Latihan Pembelajaran 1.................................................................................................56Tes Formatif 1.................................................................................................................57Umpan Balik ...................................................................................................................60KEGIATAN PEMBELAJARAN II ................................................................................. ..63 A. Gambar Instalasi Listrik ......................................................................................63B. Pembagian Kelompok Instalasi Penerangan ......................................................76Rangkuman Pembelajaran 2 .........................................................................................80Latihan Pembelajaran 2.................................................................................................82Tes Formatif 2.................................................................................................................82Umpan Balik ...................................................................................................................86KEGIATAN PEMBELAJARAN III.................................................................................. 90 A. Analisis Komponen Instalasi Listrik 1 Fasa .......................................................90B. Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan Listrik .............114Rangkuman Pembelajaran 3 .......................................................................................120 iiLatihan Pembelajaran 3...............................................................................................122 Tes Formatif 3...............................................................................................................122 Umpan Balik .................................................................................................................125KEGIATAN PEMBELAJARAN IV .............................................................................. v128 A. Jenis Komponen Pokok Instalasi Penerangan..................................................128 B. Cara Pemasangan Komponen Instalasi Listrik................................................146 Rangkuman Pembelajaran 4 .......................................................................................151 Latihan Pembelajaran 4...............................................................................................154 Tes Formatif 4...............................................................................................................154 Umpan Balik .................................................................................................................158KEGIATAN PEMBELAJARAN V...................................................................................... v A. Perangkat Hubung Bagi PHB..........................................................................161 B. Prosedur Pemasangan Instalasi PHB ................................................................162 Rangkuman Pembelajaran 5 .......................................................................................174 Latihan Pembelajaran 5...............................................................................................176 Tes Formatif 5...............................................................................................................176 Umpan Balik .................................................................................................................179KEGIATAN PEMBELAJARAN VI .............................................................................. v183 A. Pengertian Tahanan Isolasi ................................................................................183 B. Arus Bocor Leakage Current ...........................................................................184 C. Alat Ukur tahanan Isolasi Megger ..................................................................185 RANGKUMAN PEMBELAJARAN VI .....................................................................192 LATIHAN PEMBELAJARAN 6 ................................................................................194 TES FORMATIF 6.......................................................................................................194 UMPAN BALIK ...........................................................................................................198EVALUASI PEMBELAJARAN....................................................................................... 201DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... vii iiiGLOSARRY/ PEISTILAHANPUIL Peraturan Umum Instalasi ListrikPenghantar Suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lainBargainser Meteran ListrikMCB Miniatur Circuit BreakerSpin Kontrol Alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakanPHB Panel Hubung BagiKHA Kemampuan Hantar ArusSekring/Fuse Alat Pengaman Apabila Terjadi Hubung SingkatGrounding Suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumiSaklar/Switch Komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrikBimetal Dua keping logam yang disatukan atau dikeling dan memiliki muai berbedaToggle Saklar yang akan berubah status pada tiap pemberian perintah penekananSwitch tombol yang sama ivSILABUS INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SEMESTER 1 GANJIL Kompetensi Dasar KD Indikator Pencapaian Materi Memahami instalasi Kompetensi IPK penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Menjelaskan keselamatan • Keselamatan dan kesehatan Instalasi Listrik PUIL. kerja dalam instalasi Menentukan tata letak komponen instalasi penerangan 1 fasa. • Bahaya Listrik penerangan pada bangunan sederhana Menjelaskan Bahaya • Peraturan Umum Instalasi Listrik. Listrik PUIL Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasi Menjelaskan peraturan • Simbol-Simbol dalam penerangan 1 fasa. umum instalasi listrik Instalasi Penerangan Listrik 1 yang berkaitan dengan Menentukan komponen instalasi lampu penerangan instalasi penerangan 1 • Komponen-Komponen oada bangunan sederhana fasa.. Instalasi Penerangan Listrik 1 Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. Mengidentifikasi simbol- Fasa simbol dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa. Membaca gambar instalasi • Gambar Instalasi Listrik listrik penerangan 1 fasa. • Pembagian Kelompok Menjelaskan gambar one Instalasi Penerangan line diagram instalasi listrik penerangan 1 fasa. Menentukan tata letak komponen pada gambar intsalasi listrik penerangan 1 fasa. Menganalisis kebutuhan • Analisis komponen instalasi bahan-bahan instalasi listrik 1 fasa penerangan 1 fasa. Menentukan bahan-bahan • Analisis kebutuhan bahan dan instalasi penerangan 1 biaya instalasi peneranga fasa. listrik Membagi kelompok & rekapitulasi daya. Menentukan kapasitas pengaman & spesifikasi peng-hantar yang diguna- kan dalam instalasi penerangan 1 fasa. Membaca gambar kerja • Jenis komponen pokok instalasi penerangan instalasi penerangan bangunan sederhana • Cara pemasangan komponen Menyajikan gambar kerja instalasi listrik instalasi penerangan bangunan sederhana Menerapkan prosedur Mendemonstrasikan • Perangkat Hubung Bagi pemasangan instalasi PHB gambar kerja instalasi PHB lampu penerangan pada penerangan bangunan bangunan sederhana sederhana • Prosedur Pemasangan Rumah Tinggal, Sekolah, Instalasi PHB Rumah Ibadah sesuai Menjelaskan pengertian Perauturan Umum Instalasi PHB lampu penerangan • Pengertian tahanan isolasi Listrik PUIL. pada bangunan sederhana • Arus bocor sesuai PUIL. • Alat ukur tahanan Menerapkan prosedur pengukuran tahanan isolasi Menyebutkan peralatan Megger instalasi penerangan pada dan komponen bangunan sederhana pemasangan PHB lampu Rumah Tinggsal, Sekolah, penerangan pada Rumah Ibadah. bangunan sederhana sesuai PUIL. Menjelaskan pengertian tahanan isolasi. Menjelaskan tujuan pengukuran tahanan isolasi. Menentukan alat ukur tahanan isolasi megger viA. Deskripsi Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul/paket pembelajaran elektronik e- modul. E-modul ini secara umum diberi judul “Instalasi Penerangan Listrik”. E-modul ini bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar secara mandiri baik di sekolah maupun di rumahnya masing-masing. E-modul Instalasi Penerangan Listrik ini bisa diakses dengan menggunakan PC, Laptop dan smartphone android dengan menggunakan aplikasi Lithium pada smartphone android, atau menginstal plug in readium pada Google Chrome di PC atau Prasyarat Prasyarat yang harus dipenuhi untuk mempelajari modul ini adalah peserta didikdiharapkan telah memahami 1. Dasar Listrik dan Elektronika 2. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran 3. Dasar Gambar ListrikC. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petujuk untuk peserta didik. a. Baca dan pahamilah keseluruhan isi modul ini dengan seksama. 1b. Bacalah tujuan pembelajaran pada setiap modul kegiatan belajar. c. Pelajari setiap materi yang dijelaskan dengan membaca modul secara teliti. d. Kerjakan soal- soal pada latihan di bagian akhir setiap unit kegiatan belajar. Kemudian bandingkan hasilnya dengan kunci jawaban yang ada. e. Pelajari modul ini secara sistematis. Artinya, anda harus terus mempelajari unit berikutnya apabila bagian unit sebelumnya telah dipahami dengan baik. f. Jika ada hal yang kurang jelas dipahami atau mengalami kesulitan dalam mempelajari isi modul, tanyakan kepada guru/fasilitator. g. Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan tambahan Petunjuk untuk Guru a. Sebelum membaca modul ini terlebih dahulu guru perlu memahami tujuan pembelajaran dan satuan kompetensi yang harus dicapai. b. Modul terdiri dari beberapa unit pembelajaran yang sistematis. c. Informasikan kepada peserta didik cara mempelajari dan menggunakan modul. d. Berikan penjelasan kepada peserta didik bagian- bagian dari modul yang belum diketahui oleh peserta didik. e. Awasi dan pandu peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan modul. f. Jelaskan kembali materi pembelajaran yang kurang dipahami dan ditanyakan oleh peserta didik. g. Berikan alokasi waktu kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil pembelajaran dengan modul. h. Berikan penilaian kepada peserta didik. i. Evaluasi kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 2D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat 1. Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. 2. Menentukan tata letak komponen Instalasi penerangan pada bangunan sederhana. 3. Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa. 4. Menentukan komponen instalasi lampu penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. 5. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi PHB lampu penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. 6. Menerapkan prosedur pengukuran tahanan isolasi instalasi penerangan pada bangunan sederhana Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah. 3Modul Instalasi Penerangan Listrik ini dibagi dalam beberapa uraian materipembelajaran diantaranya 1. Kegiatan Pembelajaran I – Instalasi Penerangan 1 Fasa Sesuai PUIL 2011 a. Bahaya Listrik. b. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. c. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa. d. Komponen Utama Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa. 2. Kegiatan Pembelajaran II – Tata Letak Komponen Instalasi Penerangan pada Bangunan Sederhana a. Gambar Instalasi Listrik. b. Pembagian Kelompok Instalasi Penerangan. 3. Kegiatan Pembelajaran III – Jumlah Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan 1 Fasa a. Analisis Komponen Instalasi Listrik 1 Fasa. b. Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan 44. Kegiatan Pembelajaran IV – Komponen-komponen Instalasi Penerangan a. Jenis Komponen Pokok Instalasi Penerangan. b. Cara Pemasangan Komponen Instalasi Listrik. 5. Kegiatan Pembelajaran V – Prosedur Pemasangan Instalasi PHB a. Perangkat Hubung Bagi PHB b. Prosedur Pemasangan Instalasi PHB 6. Kegiatan Pembelajaran VI – Prosedur Pemasangan Tahanan Isolasi a. Pengertian Tahanan Isolasi b. Arus Bocor c. Alat Ukur Tahanan Isolasi Megger Setelah uraian materi disetiap pembelajaran terdapat Rangkuman Materi, Latihan, TesFormatif, Umpan Balik dan Kunci Jawaban. Diharapkan dengan adanya rincian materipembelajaran di dalam modul ini, peserta didik dapat memahami materi-materi pembelajarandengan baik. 5Kompetensi Dasar KD Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi ListrikPUIL Pokok 1. Bahaya Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL.3. Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 Komponen Utama Instalasi Penerangan Listrik 1 Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan Keselamatan dan Kesehatan Peserta didik dapat menjelaskan bahaya Peserta didik dapat menjelaskan Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL.4. Peserta didik dapat mengidentifikasi simbol-simbol instalasi penerangan listrik 1 Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen utama instalasi penerangan listrik 1 Peserta didik dapat menjelaskan pengaman instalasi penerangan 1 fasa. 6URAIAN MATERI Untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada Pembelajaran 1 ini, diharapkankepada peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri dalam menyimak dan memahamisetiap materi dan diharapkan pada akhirnya dapat menguasai capaian pembelajaran KegiatanPembelajaran 1 ini. Silakan peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini. Materi awal berikut menjelaskan tentang isi PUIL 2011 yang menyangkut instalasipenerangan 1 fasa. Materi yang akan disampaikan adalah isi dari PUIL 2011 yangberhubungan dengan instalasi Bahaya Listrik Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya, panas, dingin, gerak dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan dalam rumah tangga, industri, komersial maupun pelayanan umum. Namun jika tidak dikelola dengan baik, listrik dapat sangat membahayakan keselamatan kita. Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik, salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman kita teentang sifat dasar kelistrikan yang kita gunakan. Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan gambar 1. 7Gambar 1. Bahaya Primer Listrik Sedangkan bahaya bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkanlistrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti akibat yang ditimbulkannya lebihringan dari yang primer. Contohnya adalah bagian tubuh yang terbakar baik secaralangsung maupun tidak langsung, jatuh dari ketinggian, dll gambar 2. Gambar 2. Bahaya Sekunder Listrik1. Bahaya Listrik bagi manusia a. Dampak sengatan listrik bagi manusia, antara lain adalah 1 Gagal kerja jantung Ventricular Fibrillation, yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu 8mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar. 2 Gangguan pernapasan akibat kontraksi hebat suffocation yang dialamai oleh paru-paru. 3 Kerusakan sel tubuh akibat energi yang mengalir di dalam tubuh. 4 Terbakar akibat efek panas dari Faktor penentu tingkat bahaya listrik Tingkat bahaya listrik bagi manusia ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu tegangan V, arus I dan tahanan R. Ketiga faktor ini saling mempengaruhi satu sama lainnya, yang ditunjukkan dalam hukum Ohm pada gambar segitiga tegangan, arus dan tahanan berikut gambar 3. Gambar 3. Segitiga Tegangan, Arus Dan Tahanan. Tegangan V dalam satuan volt V merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus I dalam satuan ampere A atau mili ampere mA adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan R dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik. Sehingga berlaku 9Bila dalam hal ini titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selainkabel penghantar, sistem pentanahan dan bagian dari peralatan lain, tubuh kitatermasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut gambar 4. Gambar 4. Tubuh Manusia Bagian dari Rangkaian Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan olehtinggi rendah arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitasarus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lainyang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik berawal darisistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggisistem tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Sistem tegangan yang digunakan di Indonesia adalah fasa-tunggal 220 V,dan fasa-tiga 220/380 V dengan frekuensi 50 H yang sangat berbahaya bagikeselamatan manusia, dan jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia 10mempunyai tegangan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini gambar 5. Gambar 5. Sistem Tegangan Rendah di Indonesiac. Proses terjadinya sengatan listrik Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak langsung. Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan sedangkan bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan liar yang terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam bukan bagian yang bertegangan sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik. Gambar berikut memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini gambar 7. 11Gambar 6. Jenis Bahaya Listrikd. Tiga faktor penentu keseriusan akibat sengatan listrik Keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia ditentukan oleh tiga faktor berikut, yaitu besar arus, lintasan aliran dan lama sengatan pada tubuh. 1 Besar arus listrik Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan Gambar 6, sedangkan tahanan tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor- faktor lain seperti ukuran tubuh, berat badan, dan lain sebagainya. Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 k kulit kering sampai 100 kulit basah. Tahanan dalam internal tubuh sendiri antara 100 - 500 . Contoh Jika tegangan system yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang bisa mengalir ke dalam tubuh manusia ? a Kondisi terjelek 12➢ Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit ditambah tahanan internal tubuh, Rk = 100 + 100 = 200 . ➢ Arus yang mengalir ke tubuh I =V/R = 220/200 =1,1 A. b Kondisi terbaik ➢ Tahanan tubuh Rk = 1000 k ➢ I = 220 V / 1000 k = 0,22 Lintasan arus dalam tubuh Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf otak. Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ON-LINE adalah sebagai berikut a Gunakan topi isolasi untuk menghindari kepala dari sentuhan listrik, b Gunakan sepatu yang berisolasi baik agar kalau terjadi hubungan listrik dari anggota tubuh yang lain tidak mengalir ke kaki agar jantung tidak dilalui arus listrik, c Gunakan sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan untuk menghindari lintasan aliran ke jantung bila terjadi sentuhan listrik melalui kedua tangan. Bila tidak, satu tangan untuk bekerja sedangkan tangan yang satunya dimasukkan ke dalam Lama waktu sengatan Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik.. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang diakibatkannya. Untuk mengetahui lebih 13lanjut tentang pengaruh besar dan lama waktu arus sengatan terhadap tubuh ditunjukkan pada gabar berikut gambar 8. Gambar 7. Reaksi Tubuh terhadap Sengatan Listrik. Dalam gambar ini diperlihatkan bagaimana pengaruh sengatan listrik terhadap tubuh, khususnya yang terkait dengan dua faktor, yaitu besar dan lama arus listrik mengalir dalam tubuh. Arus sengatan pada Daerah 1 sampai 0,5 mA merupakan daerah aman dan belum terasakan oleh tubuh arus mulai terasa 1-8 mA. Daerah 2, merupakan daerah yang masih aman walaupun sudah memberikan dampak rasa pada tubuh dari ringan sampai sedang walaupun masih belum menyebabkan gangguan kesehatan. Daerah 3 sudah berbahaya bagi manusia karena akan menimbulkan kejang-kejang/kontraksi otot dan paruparu sehingga menimbulkan gangguan pernafasan Daerah 4 merupakan daerah yang sangat memungkinkan menimbulkan kematian si Kondisi-kondisi berbahaya Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar adalah isolasi kabel rusak, bagian penghantar yang terbuka, sambungan 14terminal yang tidak kencang dan lain-lain. Isolasi kabel yang rusak merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain teriris, terpuntir, tergencet oleh benda berat dll, sehingga ada bagian yang terbuka dan kelihatan penghantarnya atau bahkan ada serabut hantaran yang menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa menimbulkan kebakaran. Gambar 8. Isolasi Kabel yang Rusak Penghantar yang terbuka biasa terjadi pada daerah titik-titik sambungan terminal dan akan sangat membahayakan bagi yang bekerja pada daerah tersebut, khususnya dari bahaya sentuhan langsung. Sambungan listrik yang kendor atau tidak kencang, walaupun biasanya tidak membahayakan terhadap sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan bila terjadi gerakan atau goyangan sedikit. Ini kalau dibiarkan akan merusak bagian sambungan dan sangat memungkinkan menimbulkan potensi Sistem Pengamanan terhadap Bahaya Listrik Sistem pengamanan dimaksudkan untuk mencegah orang bersentuhan baik langsung maupun tidak langsung dengan bagian yang beraliran listrik. 1 Pengamanan terhadap sentuhan langsung Ada banyak cara/metoda pengamanan dari sentuhan langsung seperti yang akan dijelaskan berikut ini 15➢ Isolasi pengaman yang memadai. Pastikan bahwa kualitas isolasi pengaman baik, dan dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan baik. Memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standard yang berlaku. Gambar 9. Pengamanan dengan Isolasi Pengaman enklosur,➢ Menghalangi akses atau kontak langsung menggunakanpembatas dan penghalang. Gambar 10. Proteksi dengan Penghalang➢ Menggunakan peralatan INTERLOCKING. 16Peralatan ini biasa di pasang pada pintu-pintu. Ruangan yang di dalamnya terdapat peralatan yang berbahaya. Jika pintu dibuka, semua aliran listrik ke peralatan terputus door switch. 2 Pengamanan terhadap tegangan sentuh tidak langsung ➢ Pentanahan Grounding/Earthing Pentanahan merupakan salah satu cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk peralatan yang mempunyai selungkup / rumah tidak terbuat dari logam tidak memerlukan sistem 2 hal yang dilakukan oleh system pentanahan, yaitu 1 menyalurkan arus dari bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus listrik liar ke tanahmelalui saluran pentanahan, dan 2 menghilangkan beda potensial antara bagian logam peralatan dan tanah sehingga tidak membahayakan bagi yang Prosedur Keselamatan Umum 1 Hanya orang-orang yang berwenang, dan berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada atau di sekitar peralatan listrik. 2 Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan prosedur jangan merusak atau membuat tidak berfungsinya alat pengaman Gambar 11. Contoh Penggunaan Alat Listrik 3 Jangan menggunakan tangga logam untuk bekerja di daerah instalasi listrik 17Gambar 12. Penggunaan Tangga di Daerah Instalasi Listrik4 Pelihara alat dan sistem dengan baik Gambar 13. Inspeksi Kondisi Peralatan5 Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika terjadi kecelakaan a Prosedur shut-down tombol pemutus aliran listrik emergency off harus mudah diraih. b Pertolongan pertama. Pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik, yaitu ➢ Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan cara yang aman sebelum dilakukan Pertolongan pertama 18Gambar 14. Pemisahan Korban dari Aliran Listrik ➢ Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan pertama harus dilakukan oleh orang yang Prosedur Keselamatan Khusus Prosedur Lockout/Tagout Prosedur ini merupakan prosedur keselamatan khusus yang diperlukan ketika bekerja untuk melakukan pemeliharaan/perbaikan pada sistem peralatan listrik secara aman. Tujuan • Mencegah adanya release baik secara elektrik maupun mekanik yang tidak disengaja yang membahayakan orang yang sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan dan atau perbaikan. • Memisahkan/memutuskan dari aliran listrik. Langkah-langkah prosedur ini dapat dijelaskan sebagai berikut • Buat rencana lockout/tagout • Beritahu operator dan pengguna lainnya rencana pemutusan aliran listrik • Putuskan aliran pada titik yang tepat. 19Gambar 15. Titik Pemutusan Aliran Listrik• Periksa apakah tim pekerja telah menggantungkan padlocksnya pada titik lockout• Letakkan tulisan ”perhatian” pada titik lockout• Lepaskan energi sisa/tersimpan baterai kapasitor, per• Pastikan bahwa peralatan/sistem tidak beraliran listrik• Semua anggota tim/pekerja mengambil padlocknya kembali setelah pekerjaan selesai. Gambar 16. Tanda Pekerjaan Selesai. 202. Bahaya Kebakaran dan Peledakan Gambar 17. Bahaya Kebakaran dan Peledakan Banyak peristiwa kebakaran dan peledakan yang diakibatkan oleh kesalahan listrik. Peristiwa ini berakibat lebih fatal dari pada peristiwa sengatan listrik karena akibat yang ditimbulkan biasanya tak terbatas pada jiwa namun juga pada harta benda. Apa lagi jika melibatkan zat berbahaya, maka tingkat bahayanya juga akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, peristiwa semacam ini harus dicegah. Berikut adalah beberapa penyebab kebakaran beserta pengamanannya a. Ukuran kabel yang tidak memadai Salah satu faktor yang menentukan ukuran kabel atau penghantar adalah besar arus nominal yang akan dialirkan melalui kabel/ penghanta tersebut sesuai dengan lingkungan pemasangannya, terbuka atau tertutup. Dasar pertimbangannya adalah efek pemanasan yang dialami oleh penghantar tersebut jangan melampaui batas. Gambar 18. Ukuran Kabel 21Bila kapasitas arus terlampaui maka akan menimbulkan efek panas yang berkepanjangan yang akhirnya bisa merusak isolasi dan atau membakar benda-benda sekitarnya. Agar terhindar dari peristiwa kapasitas lebih semacam ini maka ukuran kabel harus disesuaikan dengan peraturan instalasi Penggunaan adaptor atau stop kontak yang salah Gambar 19. Pemasangan Stop-Kontak yang Salah Yang dimaksud di sini adalah penyambungan beban yang berlebihan sehingga melampaui kapasitas stop-kontak atau kabel yang mencatu Instalasi kontak yang jelek Pemasangan instalasi kontak yang jelek maksudnya adalah ketika soket daya terpasang tidak kencang kendor. Gambar 20. Koneksi yang Kendor 22d. Percikan bunga api Maksudnya yaitu percikan bunga api pada peralatan listrik atau ketika memasukkan dan mengeluarkan soket ke stop-kontak pada lingkungan kerja yang berbahaya di mana terdapat cairan, gas atau debu yang mudah terbakar. Untuk daerah-daerah seperti ini harus digunakan peralatan anti percikan api. Gambar 21. Lingkungan Sangat BerbahayaB. Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL1. Keselamatan dan Kesehatan KerjaPemasangan instalasi listrik biasanya rawan akan terjadinya ini bisa ditimbulkan sebagai akibat dari sentuhan langsung denganpenghantar beraliran arus, atau bisa juga karena kesalahan dalam prosedurpemasangan instalasi listrik. Oleh karena itu, maka perlu diperhatikan hal-hal yangberkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Berikut adalahgambar yang menampilkan pekerja listrik dengan menggunakan safety lengkap untukkeselamatan kerja gambar 1. 23Gambar 22. Pekerja Menggunakan Safety Lengkap Ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya a. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. b. Jaringan dengan hantaran telanjang. c. Peralatan listrik yang rusak. d. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body. e. Penggantian peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka. f. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran. g. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak stop kontak dengan kontak tusuk lebih dari satu bertumpuk. Contoh langkah-langkah keselamatan kerja berhubungan dengan peralatanlistrik, tempat kerja, dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi lisrikmenurut standar yang diatur dalam PUIL 2011 dapat diikuti dari pentunjuk berikut a. Ketentuan Peralatan Listrik, diantaranya 241 Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti saklar, fiting, kotak kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik. 2 Tidak diperbolehkan a Mengganti pengaman arus lebih besar dengan kapasitas yang lebih besar. b Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar. c Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur unuk menambah daya. 3 Bagian yang bertegangan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sambungan kabel, dan lain-lain. 4 Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus Ketentuan kerja bekaitan dengan tempat kerja, diantaranya 1 Ruangan yang di dalamnya terdapat oeralatan listrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “AWAS BERBAHAYA”. 2 Berhati-hatilah bekerja di bawah jaringan listrik. 3 Perlu digunakan peralatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik yang mendukung pada keselamatan kerja antara lain 1 Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan bersangkutan standar operational prosedur pemasangan instalasi dan keselamatan dalam bekerja. 252 Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti Baju pengaman lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terhadap gesekan, sepatu, helm dan sarung tangan. 3 Peralatan komponen listrik dan cara pemasangan instalasinya harsus sesuai dengan PUIL. 4 Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik. 5 Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk. 6 Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak Peraturan Umum Instalasi Listrik Persyaratan umum instalasi listrik PUIL adalah standar yang berisi kumpulan ketentuan-ketentuan tentang instalasi listrik bangunan dengan tujuan agar pengusahaan instalasi listrik terselenggarakan dengan baik. Tujuan dari Peraturan umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah a. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhann dan kejutan listrik. b. Keamanan instalasi dan peralatan listrik. c. Menjaga Gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik. d. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien. Agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien, maka ada syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh pengguna energi listrik. Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku Peraturan Umum Instalasi Listrik atau yang sering disingkat dengan PUIL. Di mulai dari tahun 1977, kemudian direviri tahun 1987, direvisi lagi tahun 2000 dan terakhir direvisi tahun 2011. Sistem instalasi listrik yang dimulai dari sumber listrik tegangan, frekwensi, peralatan listrik, cara pemasangan, 26pemeliharaan dan keamanan, sudah diataur dalam Peraturan Umum Instalasi setiap perencana instalasi listrik, instalatir pelaksana, Operator, pemeriksa danpemakai jasa listrik wajib mengetahui dan memahami Peraturan Umum Instalasilistrik. PUIL 2011 tidak berlaku bagi beberapa instalasi listrik tertentu seperti a. Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat. b. Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik. c. Instalasi dalam kapal laut kapal terbang kereta rel listrik dan kendaraan yang digerakkan secara mekanis. d. Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah. e. Instalasi tegangan rendah tidak melebihi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W. f. Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang misalnya instalasi untuk telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga listrik untuk daerah wewenang instansi kelistrikan tersebut. Peraturan lain yang berkaitan dengan instalasi listrik yakni a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja. b. Peraturan Bangunan Nasional. c. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 tentang Peusahaan Listrik Negara. d. Peraturan lainnya mengenai kelistrikan yang tidak bertentanggan dengan PUIL 2011. Suatu peralatan listrik boleh dipegunakan untuk instalasi apabila a. Memenuhi ketentuan PUIL 2011. 27b. Telah mendapat pengesaham atau izin dari instansi yang berwenang. Berdasarkan ketentuan PUIL 2011 ayat 202 B1 Semua instalasi yang selesai dipasang sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16, tegangan dibagi menjadi a. Tegangan rendah sampai 1000 V. b. Tegangan menengah 1000 V – 20 kV. c. Tegangan tinggi di atas 20 kV.3. Pengujian Peralatan Listrik Di negara kita semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalaui uji kelayakan. Menurut ayat 202 A2 PUIL 2011 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK. Tanda Persetujuan Pungujian dari LMK dapat di lihat pada gambar 23. Gambar 23. Tanda Persetujuan Pengujian dari LMK Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai tanda LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda ini dibuat timbul dan diletakan pada selubung luar kabel. Lambang persetujuan ini dipasang pada kabel yang berselubung PVC, misalnya kabel NYM. Sedangkan unruk kabel yang kcelil seperti NYA, lambang persetujuan dari LMK berupa kartu yang ditunjukan pada gambar 24. 28Gambar 24. Kartu Tanda Persetujuan Pengujian dari LMK4. Syarat Instalasi Penerangan Bangunan Gedung Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. a. Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung 1 Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. 2 Gambar Instalasi Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang 3 Rekapitulasi Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain 29• Rekapitulasi material dan harga. • Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya. • Rekapitulasi tenaga dan biaya. Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalampemasangan instalasi listrik dan tenaga, antara lain 1 Sumber Tegangan Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber tegangan 1 phase, 220 volt yang bersumber dari PLN. Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rangkaian akhir adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya feeder/pengisi/incoming dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara enggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi. Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya. Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat 30ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke Pipa Instalasi Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan ukuran ⅝" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam Saklar dan Kotak Kontak Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak tuas saklar menjadi lebih Kotak Pembagi Daya Listrik/ PHB/ Distribusi Panel DP Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Gambar 25. PHB atau Distribusi Panel 31Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel busbar, saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan ataulebih besar dari arus nominal beban I pengaman > I nominal. Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutusrangkaian MCB untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutusrangkaian pusat MCCB untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus bebanyang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi Simbol-Simbol dalam Instalasi Penerangan Listrik 1 FasaSetelah peserta didik memahami tentang isi Peraturam Umum Instalasi Listrik,maka selanjutnya peserta didik mempelajari simbol-simbol yang digunakan dalaminstalasi penerangan listrik. Simbol-simbol yang sering digunakan dalam instalasipenerangan lstrik dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Komponen dan Simbol-Simbol Instalasi ListrikNo. Nama Komponen Simbol Diagram1 Saklar Tunggal Perencanaan Pengawatan2 Saklar Seri 323 Saklar Tukar4 Saklar Silang5 Stop Kontak tanpa Arde6 Stop Kontak dengan Arde7 Lampu Lampu TL8 Sekring Fuse9 MCB Mini Circuit Breaker1011 Kawat Fasa Kawat Bertegangan12 Kawat Nol Kawat Tidak Bertegangan13 Kawat Arde Pembumian atau Ground Kawat Hubung Kawat Fasa Setelah14 Keluar SaklarD. Komponen-Komponen Instalasi Penerangan Listrik 1 Fasa Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut 33• Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.• Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan sistem instalasi listrik.• Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi Penghantar Penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241 ohm mm2/m pada suhu 200 C, atau sama dengan daya hantar 50 siemen =100% IACS International Annealid Copper Standard. Yang tidak kalah pentingnya dalam pemilihan kabel adalah memastikan warna inti kabel yang dipilih agar tidak menyimpang dari ketentuan PUIL 200 yang mensyaratkan ➢ Warna biru hanya untuk penghantar netral ➢ Warna loreng hijau untuk – kuning untuk penghantar pembumian ➢ Warna merah untuk fasar R ➢ Warna kuning untuk fasar S ➢ Warna hitam untuk fasar T Warna selubung kabel PVC untuk instalasi tetap ditetapkan oleh standar yakni sebagai berikut 34Gambar 26. Warna Selubung Kabel PVC ➢ Warna putih untuk selubung kabel rumah tangga sampai 500 Volt ➢ Warna hitam untuk selubung kabel tanah tangga pengenal 600 Volt sampai 1000 Volt ➢ Warna hitam untuk selubung kabel udara tangga pengenal 600 Volt sampai 1000 Volt ➢ Warna merah untuk selubung kabel tangga pengenal diatas 600 Volt Tabel 2. Lambang Penghantar dalam Gambar Instalasi Listrik Single Line Wiring DiagramLambang Keterangan Lambang Keterangan Penghantar Fasa Pengahntar Fasa Penghantar Netral _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Penghantar Netral Penghantar Penghantar Pentanahan Pentanahan Pengahntar Fasa, Pengahntar Fasa, Netral dan Netral dan Pentanahan Pentanahan 35Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakansesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebutdiantaranya a. Kabel NYA Gambar 27. Kabel NYA Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan rangkaian akhir adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya feeder/pengisi/incoming dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA. ❖ NYA Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. ❖ Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru. ❖ Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. ❖ Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air NYA adalah tipe kabel udara dan mudah digigit tikus. 36Untuk memahami kabel NYA peserta didik harus memahami kodedan arti yang ada pada tabel 3. Kode Huruf Komponen Kabel NYAHuruf Kode KomponenN Kabel jenis standart dengan penghantar tembagaY Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulatRm Penghantar bulat berkawat banyak Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan faktor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang secara Kabel NYM Gambar 28. Kabel NYM 37Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaranpentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motorlistrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapatternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ketanah. Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumahatau gedung dan system tenaga. Kabel NYM memiliki lapisan isolasiPVC biasanya warna putih atau abu-abu, ada yang berinti 2, 3 atau NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkatkeamanannya lebih baik dari kabel NYA harganya lebih mahal dariNYA. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,namun tidak boleh ditanam. Berikut penjelasan kode Kabel NYM padatabel 4, yakni Tabel 4. Kode Huruf Komponen Kabel NYMHuruf Kode Komponen N Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga Y Isolator PVC M Berselubung PVC Re Penghantar pada bulat Rm Penghantar bulat berkawat banyakc. Kabel NYY Gambar 29. Kabel NYY 38Memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam kabel tanah, dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM harganya lebih mahal dari NYM. Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Berikut penjelasan kode Kabel NYM pada tabel 5, yakni Tabel 5. Kode Huruf Komponen Kabel NYY Huruf Kode Komponen N Kabel Inti Tembaga Y Isolator PVC Y Selubung Luar Isolator PVC d. Tanda Kabel Warna Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang digunakan dalam instalasi tersebut. Menurut PUIL 2000 dan PUIL 2011, masing-masing warna kabel memiliki fungsi kegunaan sebagai yang dijelaskan pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Tanda Warna KabelPenghantar PUIL 2000 PUIL 2011FASA 1 L1/R MERAH HITAMFASA 1 L1/R KUNING COKLATFASA 1 L1/R HITAM ABU-ABUNETRAL N BIRU BIRUPEMBUMIAN PE HIJAU-KUNING HIJAU-KUNING 392. Saklar Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok inbow dan diluar tembok out bow. Instalasi penerangan umunya menggunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, danperbaikan instalasi dapat dilakukan dengan Dalam keadaan terbuka, bagian saklar atau pemisah bergerak harus Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya Kemampuan saklar minimal sesuai dengan gaya daya alat yangdihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A. Berdasarkan fungsinya, saklar dapat dibedakan menjadi a. Saklar kutub Satu Saklar Tunggal Saklar kutub satu memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakaian atau beban. Gambar 30. Saklar Kutub Satu 40b. Saklar Kutub Ganda Saklar Kutub Ganda memiliki fungsi untuk memutuskan atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Gambar 31. Saklar Kutub Gandac. Saklar Kutub Tiga Saklar Kutub Tiga memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan hantaran fasa R, S, dan T secara bersama-sama pada sumber listrik 3 fasa. Gambar 32. Saklar Kutub Tigad. Saklar Kelompok Saklar Kelompok memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya saklar ini dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama, dan tempat-tempat yang memerlukan. Gambar 33. Saklar Kelompok 41e. Saklar Deret Seri Saklar Deret Seri memiliki fungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Gambar 34. Saklar Deret Serif. Saklar Tukar Saklar tukar sering disebut dengan saklar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, saklar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua saklar tukar. Gambar 35. Saklar Tukarg. Saklar Silang Saklar Silang berfungsi untuk melayai satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara saklar tunggal dan saklar harus diingat, saklar pertama dan terakhir adalah saklar tukar sedangkan saklar di antaranya adalah saklar silang. 42Gambar 36. Saklar Silang3. Fitting Fitting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fitting langit-langit, fitting gantung dan fitting kedap air. Gambar 37. Macam-macam Fitting ➢ Fitting langit-langit/ Fitting Duduk Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit eternit dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. ➢ Fiting gantung Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat. ➢ Fitting Kedap Air Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat 43
INSTALASI PENERANGAN 3 FASA BANGUNAN GEDUNGA. PANEL DISTRIBUSI LISTRIKUntuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu I nduk stepdown ke beban listik konsumenharus melewati pane daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkandan mendstribusika energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkanpael distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel dayake beban konsumen baik untuk instalasi tenaga meupun untuk instalasi penerangan. Perhatikangambar diagram satu garis pael daya dan panel distribusi listrik di bawah diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrikPanel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan 1. Pembagian energi listrik secara merata dan tepat2. Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik3. Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaanUntuk itu di dalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar1. Mudah dilayani dan aman2. Dipasang pada tempat yang mudah dicapai3. Di depan panel ruangannya harus bebas4. Panel tidak boleh ditempatkan di posisi yang lembabPerlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel distribusi listrik harus memperhatikan sesuaidengan PUIL1. Semua penghantar/kabel harus disusun rapi2. Semua komponen harus dipasang rapi3. Semua bagian yang bertegangan harus dilindungi4. Semua komponen terpasang dengan kuat5. Jika terjadi gangguan tidak akan meluas6. Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan7. Mempunyai keandalaan yang KONSTRUKSI Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara lain saklarutama/pemisah, pembatas arus Miniatur Circuit Breaker MCB, Earth Leak Circuit Breaker ELCB,terminal, Rel Omega, dan busbar. Pada sisi luar bagian pintu panel dipasang lampu indikator dan`alat ukur berupa ampere meter dan volt meter. Adapun pada rangkaian diluar panel merupakankomponen instalasi penerangan berupa saklar, kotak kontak, lampu, kotak hubung bagi, pipa pvc,lampu dan beban lainnya. Pada gedung yang mempunyai berapa ruang dan melayani beban listrik penerangan, yangberupa lampu-lampu sebuah bangunan gedung, instalasi penerangan 3 fasa bangunan gedung panel instalasipeneranganC. PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIKPerencanaan Instalasi ListrikSumber PUIL 2000 halaman Persyaratan umum Ketentuan umum Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan lain yang tersebut dalam Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam BAB 2 terutama dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian assessment dan survai lokasi. CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang Rancanganinstalasi listrik terdiri dari a Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik. b Gambar instalasi yang meliputi 1 Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya pelayanannya, seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain. 2 Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir. 3 Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut. 4 Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik. c Diagram garis tunggal, yang meliputi 1 Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennya; 2 Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya; 3 Sistem pembumian dengan mengacu kepada \ 4 Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai. d Gambar rinciyang meliputi 1 Perkiraan ukuran fisik PHB;2 Cara pemasangan perlengkapan listrik; 3 Cara pemasangan kabel; 4 Cara kerja instalasi kendali. CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian. e Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain 1 Susut tegangan; 2 Perbaikan faktor daya; 3 Beban terpasang dan kebutuhan maksimum; 4 Arus hubung pendek dan daya hubung pendek; 5 Tingkat penerangan. f Tabel bahan instalasi, yang meliputi 1 Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan; 2 Jumlah dan jenis perlengkapan bantu; 3 Jumlah dan jenis PHB; 4 Jumlah dan jenis luminer lampu. g Uraian teknis, yang meliputi 1 Ketentuan tentang sistem proteksidengan mengacu kepada 2 Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya; 3 Cara pengujian; 4 Jadwal waktu pelaksanaan. h Perkiraan biayaD. BAHAN KERJA1. Fitting Lampu E27Fiting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegangatau tempat bola lampu sejenis Edison dan jenis bayonet harus dipasang dengan bagiantengah hantaran fasa, sedangkan kontak luar ulir dari fitting dihubungkan padahantaran netral. Pasal 206 B2 PUIL bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu, lembab,sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan korosi, harusterbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas darikeadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu yangbertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan porselin ataubahan isolasi lain yang sederajat. PUIL 2000 hal 168Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan isolasilain yang sederajat. pasal 856 A4 PUIL 77.2. SakelarSakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,atau untuk menghubungkannya3. Kotak Kontak atau StopkontakMenurut PUIL 2000 halaman 10 dan 11, kotak kontak ialah susunan gawai pemberidan penerima arus yang dapat dipindah-pindahkan, untuk menghubungkan danmemutuskan saluran ke dan dari bagian instalasi. Kontak tusuk meliputi a kotak kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus;b tusuk kontak –bagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arusKotak Kontak Biasa KKBkotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu tidak secara tetapbagi peranti listrik jenis apa pun yang memerlukannya, asalkan penggunaannyatidak melebihi batas Kontak Khusus KKKkotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenisperanti listrik tertentu yang diketahui daya maupun beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan /menempatkan kotak kontak, antara lainTusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan tidakmungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif. PUIL 2000 hal175Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembabdan secara mekanik cukup kuat. PUIL 2000 hal 175Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh dibuat dari bahan yang mudahpecah. PUIL 2000 hal 175Sebagai pengecualian dari di atas, tusuk kontak untuk kuat arus 16A kebawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang tahan terhadaparus rambat. PUIL 2000 hal 175Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk menghindarikerusakan mekanis. PUIL 2000 hal 175 simbol diagram simbol diagram pengawatan4. fuseMenurut PUIL 2000 halaman 6, Fuse/Pengaman Lebur ialah bagian dari pengamanlebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur PUIL 2000 halaman 12, pengaman lebur sekering ialah gawaipenyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang dirancang khususdan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan danmemutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu yangsesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawaipenyakelaran yang utuh fuse .Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yangberfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkatlistrik. Fuse Sekering pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yangakan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupunterjadinya hubungan arus pendek short circuit dalam sebuah peralatan listrik /Elektronika. Dengan putusnya Fuse sekering tersebut, Arus listrik yangberlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehinggatidak merusak komponen terdapat dalam rangkaian Elektronika yang Sekering terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri denganRangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila FuseSekering tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskanhubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalamRangkaian yang dilindunginya. simbol diagram satu garis weiring diagram5. Kabel NYAKabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan intitembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasi listrikperumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan terhadappanas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa PVC ataupipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti keratin tikus,terbakar, rumah tanpa selubung berisolasi PVC yaitu NYA, NYAF dan berisolasikaret NGA, tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh pulalangsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. PUIL 2000 rumah berisolasi karet NGA dan berisolasi PVC NYA harus dipasangdidalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut PUIL 2000 Kabel NYYHYNama kabel Kabel termoplastik sedang berselubung termoplastikTegangan nominal antara penghantar 600-1000 VJumlah inti 2 sampai dengan 7Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering untukperalatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara. Dengan tekananmekanik sedang, misalnya untuk mesin cuci, lemari es, dsb. NYYHY biasanyaberwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel. Biasanya digunakanuntuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena sifatnya fleksible dantidak mudah Lampu PijarLampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip40W/ PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkitpenerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya lebihdari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika dayanyamelebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal lampu ataugawai lampu yang pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran aruslistrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. simbol lampu pujar8. Alat Pengukur dan Pembatas APPBerikut ini ketentuan mengenai pemasangan APPDi APP terdapat meter energi,terminal netral, dan pembatas arus MCB yangkemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang jenis penghantar yang disambung berbeda, maka harus digunakan energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi yangberwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena umumnyakotak APP terbuat dari logamAPP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai untukkepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan umumnya dengantinggi 1,80 meter. kwh meter 3 fasaBagian-bagian kwh meter dan Badan body terdiri dari Bagian atasBagian bawahb. Kumparan arus terdiri dari Pada kwh metter 1 fasa kumparan arus 1 setPada kwh metter 3 pasa 3 kawat kumparan arus 2 kwh metter 3 pasa 4 kawat kumparan arus 3 kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yangberfungsi sebagai pengatur cosines phi faktor kerjaKumparan tegangan terdiri dari Pada kwh 1 phasac. PiringanPiringan kwh meter ditempatkan dengan 2 buah bantalan atas dan bawah yangdigunakan agar piringan kwh meter dapat berputar dengan mendapat gesekansekecil Circuit breaker MCBSeperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugasmemutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumenatau bila terjadi gangguan hubungan singkat dari suatuperalatan listrik rumah. Saatmelakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikane. Meter listriksebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannyadalam kwh kilowatt hour. Indikatornya terlihat dari angka-angka yang PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini. .f. Spin controlmerupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaiandaya listrik. Semakin besar daya yang digunakan maka perputaran akan semakincepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bilakelebihan akan dibatasi oleh MCBg. Pengaman listrik sekring atau panel hubung bagifungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila masalah seperti hubungpendek diperalatan listrik dengan cara memutuskan arus Spesikasi kwh metermerek nama perusahaan yang membuat kwh metertype, jenis, model identitas meter oleh pabriktahun tahun pembuatan kwh meternomor nomor seri dari pabriktegangan nominal kumparan missal 3 x 230/400Varus nominal kumparan magnet arus misal 520Aarus nominal = 5A dengan batas kesalahan terkecilkumparan sanggup dialuri arus 20A dengan kesalahan masih batas yang diijinkanclass angka/kategori yang menentukan ketelitian keh meter limit errorfrekuensi frekuensi nominal dari kumparan tegangan Hztanda panah arah putaran piringan kwh meter yang benarconstata meter besaran pada kwh meter yang menyatakan hubungan antara hasilputaran dengan energy yang terpakai disimbol C dalam satuan revulsi/kw9. Proses pemasanganBerikut langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster1. Menyiapkan gambar kerja pada kertas mengenai rancangan instalasi penerangan 3 fasa yang akan dipasanga. Diagram Kerjab. Diagram Lokasic. Diagram Pengawatand. Diagram Pengawatan Panele. Diagram Pengawatan APP 3 fasa2. Mendata dan menyiapkan komponen yang dibutuhkan Bill of Quantity.3. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan4. Memakai dan memperhatikan Alat Pelindung Diri APD sebelum memulaipekerjaan5. Memasukkan kabel ke dalam pipa sesuai dengan yang telah di desain dan janganlupa untuk menandai kabel tersebut agar suatu saat tidak bingung memasangkomponen yang telah dipersiapkan6. Merencanakan dan membuat Lakukan pemasangan komponen pada panel. Usahakan tata letak komponenserapi mungkin sesuai dengan “Layout Panel”, hal ini bertujuan agar ketika terjadikerusakan dapat diperbaiki dengan mudah pengecekan/maintenance.b. Lakukan penyambungan pada komponen sesuai dengan Wiring Diagram yang perlu diperhatikan adalah, pada tiap pemasangan sumber harus melaluiline up terminal. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerusakan pada komponen Setelah pengawatan pada panel selesai, maka panel siap untuk dipasang dandihubungkan dengan beban. Ujung-ujung kabel yang terhubung pada beban,langsung disambungkan pada masing-masing pengaman yang telah ditentukansebelumnya. Setelah semua tersambung dengan rapi, maka instalasi siap untuk diuji7. Melaksanakan commissioning dalam keadaan tidak bertegangan meliputiPemeriksaan Kontinuitas dan Pemeriksaan Tahanan Isolasi8. Pemasangan APP 3 commissioning dalam keadaan bertegangan tanpa beban meliputiPemeriksaan Urutan Fasa dan Pemeriksaan Nominal Penyambungan kWh-meter dengan sumber tegangan menggunakan Memasang Lampu dan Heater sebagai beban untuk membuktikan pemasanganinstalasi benar-benar Melaksanakan commissioning dalam keadaan bertegangan dan berbeban yangmeliputi Uji Nominal Tegangan, Uji Arus, dan Uji BebanDaftar Pustaka[1] M. Kharis, Memelihara Panel Listrik. Departemen Pendidikan Nasional,2005.[2] laporan penerangan 3 fasa’, Scribd. [Online].Available 07-Oct-2018].[3] Djoko Laras Jobsheet Praktek Instalasi Listrik Industri. JurusanPendidikan Teknik Elektro FT UNY, 2013.[4] R. F. Dziuba, D. G. Jarrett, L. L. Scott, and A. J. Secula, Fabrication ofHigh-Value Standard Resistors’, IEEE Transactions on Instrumentation andMeasurement, vol. 48, no. 2, Jan. 1999.
100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesMemahami Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes2K views41 pagesMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaOriginal TitleMateri Instalasi Tenaga Listrik 3 fasaJump to Page You are on page 1of 41 You're Reading a Free Preview Page 8 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 38 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
komponen instalasi penerangan 3 fasa