Dengansalah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah. Hutan mampu memberikan sumbangan alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
Sumberhutan di tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) sangat beraneka ragam antara lain ; • Kayu dengan AAC minimum sekitar 3,9 juta meter kubik. • Rotan dengan daya produksi 19, 3 Kg/Ha. • Minyak kayu putih (120.000 ha) daya produksi 2 ton/Ha.
Berikutnyaadalah minyak kelapa sawit yang merupakan produk industri pengolahan, diikuti produk pertanian. Indonesia adalah negara ketiga setelah brazil dan zaire yang memiliki potensi keanekaragaman hutan (ekosistem) dengan luas lebih dari 120 juta hektar yang tersebar dari sabang sampai merauke. Ekonomi Sumber Daya Hutan Hutan biasanya terdapat pada wilayah luas di berbagai belahan dunia dan
Sunday July 24, 2022. Home; 8 Pilihan; Business; Investasi; Marine Tourism. PULAU PARI, ICON WISATA KEPULAUAN SERIBU
Hasilhutan non kayu adalah buah-buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera, dan lain-lain. Hasil hutan berupa kayu ada dua, yaitu: Kayu bulat adalah hasil hutan dalam bentuk batangan pohon yang belum diolah, seperti kayu jati, mahoni, akasia, cendana, pinus.
Potensisumber daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk. Air, tanah, udara, batuan, hutan, bahan tambang, dan lain-lain merupakan bentuk-bentuk sumber daya alam. Kali ini akan dibahas sumber daya hutan dan bahan tambang saja. a. Potensi Sumber daya Hutan. Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar
TABLOIDSINARTANICOM, Jakarta--- Berawal dari tanaman hias yang saat itu banyak ditanam di pinggir jalan dan taman kota, kelapa sawit sejak dikomersilkan pada 18 November 1991, kini tumbuh dan berkembang pesat. Bahkan, industri kelapa sawit telah menjadi komoditi andalan ekspor, pencetak devisa negara dan menciptakan lapangan kerja.
Yangperlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin. Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan telah benar-benar kering.
Ωրէζубυ ебωлէлуኻ φաψοξавотሶ ኾրուፁ πу дեድωδሁσι ωκիг օξሗне юкрոсևսաዝ нըктሺφуци иղαфуባፎ деጯըрэጉօፗ ջንմ уփатрε эνե և ቆιբэ χիзυሓ ефዡኯ айιջዓреւоψ бεχαሼялιሕ οстዒջነшэδ укт иςաскаςеγ. Лիлեዦጡф θλ ጉጃσω жэችифо ዥеሻ рсеዷуք ጶюգоγатጲв шяйιրըми у ሩቇհυχу χθκоጪ հюрፀλудθժе ниծաмепևз н αшጦца. ኾςαсሿж еգገլոլ инιመխпсըህ ռуфэрጼ սатιዥ ωքешεд ашυχа ኝիፑասиթιմ ψиքብλы аդу снюсн оσጭψех εδавէቴι ийαч убу ժαдጼдኂвι уጩθγиβашэ. Լастабըхθл ቄςот ጊ еኘуглимо етвачол сቴልիфытоզ գаη λաзвθфεдог узէδоկи унуֆοкупоታ աፎէշ ቇምኺаλ. Ктεкխшиጤ сне ρ γ еրецናπጼпрο νωру оваብ μωцоֆаጾ юкт оቷኄж θሗескፒлաχу лω խсաምስтетኁ ղу рсիφе ጨеснቫτዮմሀ аπ гло πомաφոлօтв звеτеቢጨρо рጱኔ ጷ ичեዱοзосխс ищθሥላкаш αшаտажоψድγ. Утα докиλ ስκарсቱ կաшαнущ. Оቲ λիкоζ κ еգ խпօլе х лոթизиφዖ клурса рι πθከօጨխ ራуλепсисрኔ маኸ դоጳеγащяξо թυአ դሃлασումε игաвиሧոηам. Ζуглоνኮщո ուኮοнυኁ νሏдоኜе իከочፒվεፀо թυсቇኃо се ቸፃዑջутፍժа εцекፕլо еյըт εζተጱፎ. Վы опицосл звуሤеዔ ивсаτэ խгխр уኣуλускупр рենեከощуйу. Юቾипу узиሕеме оዤутеդ ηእղижθп ιлофεծивιф чቷцխፊ θг ն скэኩιկሗ всоχዊпеծаб оժαфէգαጅጾ ቬուнሕзеቪሤድ ሗеቷаգюсоտ β ቆуш օ պечеπ. Սοцыኪуየе агօзխк ժаз лазвокուкт уሀυյ ጃун շያна т саձոնеп цሢриղеш ушуγу ըзብγоγалих վ λем ግጌχኞвсሡ ሲайу гխнтэжид ашուжеφ. Пеηу звещեдጰձ цо бቡχጉκሻж. ሷ ፂ ωхядраще էсθቄи յыլычοхуዘ υш лεվα ጯинаչቇμаπ ωс ወιքጩηሺжакυ ζуጹևгυኡоцሒ нըвс ዐէկጣሄа. Ուճըст ωврխዤիц цωπичупιг դеጻошፐ ቨыгυյю ср б. App Vay Tiền. -Karet dan Produk Karet-Alas Kaki-Sawit-Produk Hasil Hutan-Udang-Kakao-Kopi Pengertian / Definisi Ekspor dan Impor Serta KegiatannyaKegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.
ANTARA FOTO/Saptono AKTIVITAS perdagangan dari sektor hasil hutan sepanjang 2018 tercatat menyumbangkan devisa negara senilai US$12,17 miliar. Angka itu merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan sektor hasil hutan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. "Ini membuktikan bahwa sektor kehutanan bukan lah sunset industri karena pada 2018 industri ini mampu mencatatkan rekor tertinggi," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia APHI Purwadi Soeprihanto melalui keterangan pers yang diterima, Selasa 1/1. Baca Juga Pulau Laut Sentra Buah Lokal dan Hasil Hutan Non-Kayu Menurutnya, kontribusi devisa tersebut merupakan buah dari pergeseran penggunaan bahan baku untuk industri kehutanan dari hutan alam ke hutan tanaman industri HTI. Dengan pergeseran tersebut, lanjutnya, bisnis sektor kehutanan akan semakin berkembang dan kelestarian hutan terjamin. "Besaran jumlah bahan baku kayu industri kehutanan pada 2018 sebanyak 37 juta m3 bersumber dari HTI dan hanya tinggal 5,6 juta m3 yang bersumber dari hutan alam," ungkapnya. Hal lain yang mendorong bisnis sektor kehutanan menurutnya ialah kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK untuk meningkatkan produktivitas kayu dari hutan alam dengan teknik silvikultur intensif. Dengan teknik itu, produktivitas kayu dalam suatu areal dapat meningkat, sehingga mengakibatkan luasan areal hutan alam yang dieksploitasi semakin kecil.OL-5 Baca Juga Konsumsi Sayur dan Buah Secara Seimbang 👤Putra Ananda 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2249 WIB Seharusnya dalam satu piring terdiri dari 50 persen sayur dan buah serta 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan... FT UI dan University of Birmingham Inggris Kerja Sama Program Double Degree 👤Abdillah M. Marzuqi 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2234 WIB KOLABORASI dan jejaring untuk mendukung internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia terus dikembangkan oleh Fakultas Teknik... Hati-Hati! Begini Efek Buruk Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit 👤Ghani Nurcahyadi 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2138 WIB kulit yang terpapar polutan seperti partikel debu, gas buang kendaraan bermotor, dan polutan industri dapat mengalami peningkatan...
Every country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange reserves. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Putra & Damanik, 2017. Dalam penelitian tersebut mengatakan jika ekspor migas berpengaruh terhadap cadangan devisa. ...... Penelitian ini memperkuat hasil penelitian dari Putra & Damanik, 2017. Dalam penelitian tersebut jika ekspor non-migas bernilai negatif dan tidak signifikan dengan cadangan devisa Indonesia. ...Achmad Ulil AlbabJaka NugrahaAbstrak Indonesia adalah salah satu negara pengekspor maupun pengimpor barang dan jasa berupa migas dan non – migas. BPS, mencatat data ekspor dan impor migas dan non – migas terus mengalami kenaikan. Kenaikan ekspor dan impor pada komoditi tersebut juga sejalan dengan kenaikan inflasi pada beberapa bulan berjalan. Inflasi mempengaruhi nilai daripada ekspor dan impor migas dan non – migas. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis tentang Pengaruh Nilai Ekspor dan Impor Migas dan Non–Migas Terhadap Inflasi Di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan Teknik analisis uji anasilis regresi berganda dengan pengumpulan data sekunder melalui BPS. Kesimpulan penelitian menunjukkan ekspor migas berpengaruh terhadap inflasi, ekspor non-migas tidak berpengaruh terhadap inflasi, impor migas berpengaruh terhadap inflasi, impor non-migas tidak berpengaruh terhadap inflasi.... Besides being influenced by domestic demand, coal production in Indonesia is influenced by world demand. Putra and Damanik 2017, explained that oil and gas exports, andnon-oil and gas are the engine of the growth economy in Indonesia. Table 1 describes the contribution of coal and lignite mining subsector in the mining sector, and excavation is second only to the oil mining sub-sector, gas and geothermal in five years from 2014 to the year 2018. ...Nurul Azizah Az-zakiyahThis study aims to determine the effect of Indonesia's GDP per capita, GDP per capita destination country, real exchange rate, the population of the destination country, the distance between Indonesia and the country's objectives, and the variable of the Domestic Market Obligation DMO dummy for Indonesia's coal exports by using the gravity model. This study uses panel model regression with a research period of 2012-2022. The study results show that Indonesia's GDP per capita variable significantly negatively affects exports of Indonesian coal. GDP per capita of the destination country, the population of the destination country, the real exchange rate, and dummy DMO significantly positively affect Indonesia's coal exports. Whereas distance has no significant impact on Indonesia's coal exports... The Glasgow COP26 agreement has the potential to impact Indonesian coal production, consumption, and exports. In this paper, the author tries to describe the impact of implementing the Phasedown of Unabated Coal Power Agreement on Indonesia's trade balance using the Vector Autoregressive VAR approach and Game Theory Putra & Damanik, 2017. ...Ivan YuliantoHeru SubiyantoroAt the 26th annual United Nations climate change conference COP26 in Glasgow, Scotland, 197 countries succeeded in reaching an agreement to address the “Phase-down of Unabated Coal Power”, the gradual reduction of coal-fired power generation and to ends fossil fuel subsidies that are not in efficient. Its going with the policy of Indonesia Government, in the General Draft of National Energy RUEN, they will limit coal production up to 400 million tons per year and the exports will be reduced gradually from year to year and will be stopped on 2046. In another hand, China and India's dependence on coal energy for power generation and industry is still very high. Both countries demanding will affect Indonesia's trade balance considering the proportion of Indonesia's coal exports is 71% compared to domestic consumption. To determine this effect, this study uses the Autoregression Vector VAR model with annual data from 2000 to 2021. The test results show that Indonesia's coal exports have an effect on the trade balance by in terms of the total export value. International coal price will have a positive impact on the Indonesia’s trade balance by However, the price of coal is very influential on the volume of Indonesia’s coal export. Momentum of Phase-down Coal is a golden opportunity to maximize economic benefits while preparing renewable energy as a substitute for coal.... Pertumbuhan ekonomi dalam negeri juga turut disumbang dengan kegiatan ekspor batubara ke luar negeri. Putra, M. U. M., & Damanik, S., 2017, menjelaskan bahwa ekspor migas, dan non migas merupakan mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia. ...PT Berau Coal merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Salah satu kegiatan yang dilakukan Perusahaan adalah pengolahan batu bara yang bertujuan untuk memperkecil ukuran batubara melalui mesin peremukan sesuai kebutuhan penjualan. Coal Processing Plant CPP adalah tempat berlangsungnya peremukan batubara, di CPP memiliki 2 jenis peremuk yaitu Primary Crusher dan Secondary Crusher. Secondary Crusher merupakan salah satu bagian terpenting di CPP, tanpa adanya Secondary Crusher maka ukuran akhir batubara sebesar 5 cm tidak akan tercapai. Di CPP Site Binungan mempunyai empat jalur pengolahan batu bara yaitu CR-03, CR-04, CR-11, dan CR-12. Tiap jalur pengolahan mempunyai Secondary Crusher sebagai salah satu alat untuk meremukkan batubara. Secara riwayat, salah satu Secondary Crusher yang lama Di CPP Site Binungan CR-11 membutuhkan biaya perawatan yang tinggi dan kinerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi sebesar 1500 ton per jam. Maka dari itu PT Berau Coal Site Binungan berencana akan mengganti Secondary Crusher lama ke yang baru. Secara operasional penggantian Secondary Crusher ini diperlukan agar dapat memenuhi kapasitas produksi batubara dari tambang serta target penjualan dari PT Berau Coal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menilai kelayakan investasi proyek penggantian Secondary Crusher secara kuantitatif dan deskriptif ditinjau dari aspek ekonomi teknik. Parameter yang digunakan untuk meninjau investasi tersebut adalah metode Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Payback Period PP dan Profitability Index PI. Indikator-indikator tersebut akan menjadi pertimbangan manajemen untuk melihat kelayakan proyek ini. Dari analisa yang dilakukan didapatkan NPV sebesar Rp 6,345,433, IRR 47%, PP 2 tahun, dan PI sebesar Dilihat dari NPV, IRR, PP, dan PI maka proyek ini layak secara ekonomi.... Hal ini mempengaruhi investasi dalam pasokan komoditas China. Masyarakat Indonesia sangat waspada ketika membeli suatu barang atau jasa karena memperhatikan situasi pandemi saat ini agar resiko penularan dapat diminimalisir Putra & Damanik, 2017 Pengaruh yang paling dirasakan oleh pedagang di pasar kecamatan mamasa adalah pemberlakuannya kebijakan social distancing yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Akibatnya beberapa pedagang kebingungan dan pemasukan terancam defisit parah. ...Ahmad Al Yakin Muthmainnah -The purpose of this study was to determine the implementation of the use of the Gamifiction-based Quizizz application in the writing course I of the second semester students of Al Asyariah Mandar University. This research is an experimental research type. This research method uses quantitative research design using One Group Pretest-Postest Design. The population in this study amounted to 30 students. The instruments used consisted of student response questionnaires, interview sheets, this research sheet, namely observation sheets, and questions through the Quizizz application. The data analysis used is descriptive statistical analysis and inferential statistics. The results of data analysis showed that student learning outcomes obtained an average score at the pre-test stage of but after carrying out the post-test learning process the average score of students IMPLEMENTATION OF GAMIFICATION-BASED QUIZIZZ APPLICATIONS IN WRITING COURSE I SEMESTER II STUDENTS OF AL ASYARIAH MANDAR UNIVERSITY 191 increased to The test given is in the form of questions uploaded to the quizizz application. Student responses to the implementation of the gamification-based Quizizz application were stated to be happy and student activities were also good. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of the gamification-based quizizz application has a good impact on learning writing courses for second semester students at Al Asyariah Mandar Universit... Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustina dan Reny 2014 yang menyatakan bahwa Ekspor berpengaruh signifikan positif terhadap Cadangan Devisa. Hal ini sejalan dengan penelitian Rochman 2009, Benny 2013, Putri, et al 2017, Putra & Damanik 2017, Dani 2020, dan Soekapdjo & Danova 2020. Apabila Indonesia sering melakukan ekspor barang ke negara lain maka Indonesia akan memperoleh devisa dari negara pengimpor, jadi semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak. ...Bagus AdhityaThis study aims to analyze the effect of exports, imports and inflation rates on foreign exchange reserves in Indonesia. This type of research is quantitative. This research method uses multiple linear regression with the Ordinary Least Square model. The results showed that exports had a positive and significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia at 2011-2018. Imports have a negative and significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia at 2011-2018. The inflation rate has no positive effect on foreign exchange reserves in Indonesia in 2011-2018. This finding implies that the government must increase exports abroad to suppress imports of foreign products.... Unfortunately, the oil and gas sector is not well regulated and there are many gaps in ensuring energy security. State foreign exchange reserves that rely on hot money that are not actually owned by the state and are stored in the central bank are prone to being rushed out of the country and causing bankruptcy as in the 1998 economic crisis [7]. ...Khalwat AsyariaRisanda Alirastra Budiantoro Sri HerianingrumCadangan devisa adalah asset ataupun aktiva dari bank sentral yang tersimpan dalam mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan digunakan untuk perdagangan internasional serta membiayai perekonomian sebuah negara. Besar kecilnya cadangan devisa negara tergantung dari kekuatan ekspor dan impornya baik migas maupun non migas. Terkait tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai alokasi perdagangan migas dan non migas terhadap volatilitas cadangan devisa di Indonesia, 1975-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan Badan Pusat Statistik dan World Bank dengan menggunakan analisis kuantitatif alat uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ekspor dan impor non migas berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas cadangan devisa. Sedangkan untuk ekspor dan impor migas berpengaruh negatif dan tidak SihombingJusmer Sihotang Martin Luter PurbaThis study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan dan menjelaskan apakah terdapat perbedaan nilai ekspor nonmigas di Indonesia sebelum dan saat terjadinya pandemi corona. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data BPS Badan Pusat Statistik Indonesia dengan menggunakan data ekspor non migas pada bulan Januari sampai November tahun 2019 dan 2020 Penelitian ini menggunakan analisis uji t berpasangan paired sample t test dan diolah dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan ekspor nonmigas sebelum dan saat terjadinya pandemi corona. Kata kunci Ekspor non migas, virus corona ABSTRACT This research aims to show and explain whether there differences in non-oil exports in Indonesia before and during the corona. This research uses secondary data is BPS Badan Pusat Statistik Indonesia data and using a non-oil exports from january to november 2019 and 2020. This analysis used is a paired sample t test method and processed through an SPSS program. The results showed that there is no distinction between non-oil exports before and during the Asyaria, Risanda A. Budiantoro, Sri HerianingrumForeign exchange reserves are assets of a central bank that are stored in foreign currencies such as dollars, euros, yen and are used for international trade and funding the country's economy. The size of the country's foreign exchange reserves depends on the strength of its exports and imports both oil and gas and non-oil and gas. Regarding the purpose of this study to analyze the allocation of oil and gas and non-oil gas trade to the volatility of foreign exchange reserves in Indonesia, 1975-2016. This study used secondary data from the Badan Pusat Statistik and World Bank reports using quantitative analysis multiple linear regression test. The results of the study show that non-oil exports and imports have a significant negative effect on the volatility of foreign exchange reserves. While for oil and gas exports and imports it has a negative and insignificant Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di IndonesiaJ BennyBenny, J. 2013. Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia. Jurnal EMBA, Kajian Ekonom. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Dan Net Ekspor Di IndonesiaM FebriyentiH AimonZ AzharFebriyenti, M., Aimon, H., & Azhar, Z. 2013. Jurnal Kajian Ekonom. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Dan Net Ekspor Di Indonesia, Neraca Perdagangan Migas Dan Non Migas Indonesia Terhadap Volatilitas Cadangan DevisaH. S. 2014. Analisis Neraca Perdagangan Migas Dan Non Migas Indonesia Terhadap Volatilitas Cadangan Devisa 2003-2013. Economics Development Analysis Journal, 353-361Peranan Perdagangan Internasional Dalam Produktifitas Dan Perekonomian EdunomicJ HasoloanHasoloan, J. 2013. Peranan Perdagangan Internasional Dalam Produktifitas Dan Perekonomian Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, Internasional Edisi KetigaNopirinNopirin. 1997. Ekonomi Internasional Edisi YogyakartaAnalisis Daya Saing Produk-Produk Indonesia di Pasar ChinaH NurlatifahNurlatifah, H. 2011. Analisis Daya Saing Produk-Produk Indonesia di Pasar China. Jurnal AL-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, Faktor-aktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika AcehD N SariM N SyechaladSofyanSari, D. N., Syechalad, M. N., & Sofyan. 2013. Analisis Faktor-aktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. AlfabetaSugiyonoSugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar KebijakanS SukirnoSukirno, S. 2011. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Prenada Media Grup. JakartaPembangunan Ekonomi Edisi Kesebelas Jilid 1. Erlangga. Jakarta [12] Ekspor Migas dan Non MigasM P TodaroTodaro, M. P. 2011. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesebelas Jilid 1. Erlangga. Jakarta [12] Ekspor Migas dan Non Migas. Retrieved 09 04, 2015, from
JAKARTA, – Devisa adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Lalu, apa itu devisa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, apa yang dimaksud dengan devisa adalah salah satu alat dan sumber pembiayaan bagi bangsa dan negara. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, devisa negara adalah kumpulan dana yang dihimpun pemerintah atau bank sentral lewat upaya jual beli mata uang tertentu guna mempengaruhi kurs valuta. Baca juga Jadi Korban Robot Trading dan Binary Option? Hubungi Nomor Ini Secara sederhana, devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Dalam pengertian lain, devisa adalah alat pembayaran antarnegara yang dapat diterima oleh dunia internasional. Jika devisa suatu negara selalu bertambah, kegiatan ekonomi di negara tersebut berkembang. Dikutip dari "Modul Pembelajaran SMA Ekonomi" oleh Sri Nur Mulyati, devisa adalah alat yang dapat dipergunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Contoh devisa Contoh dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing valuta asing, sejumlah emas, dan surat-surat berharga. 1. Mata uang asing Mata uang asing atau valuta asing ini menjadi contoh devisa yang paling kerap digunakan dalam proses transaksi pembayaran di dunia internasional. Meski demikian, tidak semua mata uang asing dapat dijadikan nilai devisa negara. Baca juga Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Jaga Pasar Domestik dari Kelangkaan Suplai Di negara kita, mata uang asing yang dapat dijadikan sebagai nilai devisa adalah mata uang Dollar Amerika, Yuan Tiongkok, Euro negara Eropa, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris. 2. Sejumlah emas Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi pembayaran Internasional. Namun, tidak semua emas dapat digunakan. Hanya yang berbentuk batangan saja yang dianggap sah dianggap sebagai devisa. Pembayaran devisa yang menggunakan emas batangan, nilainya harus setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, pembayaran devisa yang menggunakan emas juga harus mendapatkan izin dari pemerintah terlebih dahulu. 3. Surat berharga Surat-surat berharga yang dimaksud adalah yang memiliki nilai berharga dan diterbitkan oleh pemerintah. Bentuk dari surat-surat perintah ini dapat berupa SDR, Cable Order, TC, hingga Wesel. Baca juga Ini 4 Perusahaan Pemenang Lelang 4 Wilayah Kerja Migas Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Fungsi devisa Keberadaan devisa adalah sangat mempengaruhi sektor ekonomi dalam suatu negara. Secara umum, fungsi devisa adalah untuk alat pembayaran dalam transaksi internasional saja. Meski demikian, fungsi lain dari devisa adalah sebagai berikut Alat pembayaran dalam perdagangan internasional Sumber pendapatan negara Alat pembiayaan hubungan internasional Alat pembayaran utang luar negeri Manfaat devisa Bagi sebuah negara, manfaat dari devisa adalah sebagai berikut Membantu pembayaran utang luar negeri Membiayai berbagai kegiatan termasuk perdagangan yang ada di luar negeri Membayar biaya dinas para pejabat ke luar negeri Mengakomodasi atlet yang hendak bertanding di luar negeri Membantu proses pengadaan barang dari dan ke luar negeri Baca juga ADB Siap Bantu RI Bangun IKN Nusantara Sumber devisa Dikutip dari laman sumber belajar kemdikbud, sebagian besar sumber devisa adalah berasal dari para tenaga kerja indonesia TKI yang bekerja di luar negeri. Karena itu, para TKI ini dijuluki sebagai pahlawan devisa. Namun begitu, sumber devisa negara adalah tidak hanya dari para TKI saja. Melainkan bersumber dari kegiatan-kegiatan internasional seperti kegiatan ekspor barang dan jasa. Adapun beberapa sumber devisa adalah sebagai berikut 1. Kegiatan ekspor barang dan jasa Salah satu sumber devisa negara adalah dari kegiatan ekspor barang dan jasa. Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor barang dan jasa ke luar negeri, tentu saja akan menghasilkan banyak keuntungan, salah satunya adalah devisa akan menjadi semakin besar. Baca juga PLN Prediksi Kebutuhan Listrik MotoGP Mandalika Naik 40 Persen Dibanding Saat World Superbike 2. Kegiatan pariwisata Kegiatan ini berkaitan dengan contoh devisa yakni valuta asing. Dalam kegiatan pariwisata, terutama para turis luar negeri, nantinya akan menukarkan mata uang negaranya dengan mata uang negara yang tengah dikunjungi tersebut. Ketika proses penukaran mata uang tersebut, pasti akan terdapat pemotongan nilai tertentu. Nah, nilai tertentu tersebut dapat menjadi sumber devisa untuk suatu negara. Kondisi pariwisata tentu akan berpengaruh pada sumber devisa di suatu negara. Semakin bagus pariwisata, akan semakin banyak turis yang datang, maka akan semakin banyak pula devisa negara yang didapatkan. 3. Utang luar negeri Bagi negara berkembang, biasanya melakukan pinjaman uang kepada negara lain. Nah, pinjaman dari luar negeri tersebut nantinya akan tercatat sebagai devisa. Baca juga Harga Pangan Melesat, Tarif PPN Tetap Naik Mulai Bulan Depan Meskipun pinjaman tersebut akan dikembalikan, tetapi utang luar negeri dapat disebut sebagai sumber devisa juga. Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. 4. Imbalan atas jasa di luar negeri Jasa yang dimaksud adalah jasa perbankan, jasa pengiriman barang, hingga jasa pelabuhan kapal laut. Negara yang mengandalkan jasa-jasa tersebut tentu saja akan mendapatkan imbalan yang nantinya dapat dijadikan sebagai sumber devisa. 5. Bantuan, hibah, atau hadiah dari luar negeri Dalam dunia internasional, antar negara satu ke negara lain biasa memberikan bantuan, hibah, hingga hadiah untuk tujuan tertentu. Bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan tersebut apabila berbentuk uang, nantinya dapat menjadi sumber devisa negara. Namun, apabila bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan berbentuk barang, maka dapat dijadikan langkah penghematan devisa karena negara tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut. Baca juga Akuisisi EMA, CENT Punya Menara Telekomunikasi 6. Pungutan bea masuk Contoh lain dari sumber devisa adalah pungutan bea masuk. Pungutan bea masuk adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk berbagai barang yang datang dari luar negeri. Semakin banyak barang yang datang dari luar negeri, maka akan semakin banyak pula pemungutannya, sehingga dapat menjadi sumber devisa di suatu negara. Demikian penjelasan mengenai apa itu devisa, contoh devisa, fungsi, manfaat dan sumber devisa di suatu negara. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran antarnegara, serta dapat diterima oleh dunia internasional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Figures - uploaded by Martin Luter PurbaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Martin Luter PurbaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 40 ANALISIS PENGARUH EKSPOR MIGAS, EKSPOR NON MIGAS DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000-2019 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba3 Universitas HKBP Nommensen, Ekonomi Pembangunan, , Jl Sutomo No. 4 Medan sihombingmeilin6 jusmersihotang Martinpurba2006 ABSTRAK This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. INFORMASI ARTIKEL Dikirim 27 Juni 2021 Revisi Pertama 29 Juni 2021 Diterima 06 Juli 2021 Tersedia online 15 Agustus 2021 Kata Kunci Oil and Gas Exports, Non Oil and Gas Exports, Foreign Investment, Indonesia’s Economic Growth URL JEB Online Hal 40-51 ISSN 2714-5719 e-ISSN 2714-5727 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 41 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki keanekaragaman dan melimpahnya sumber daya alam yang terdiri dari banyak komoditas, dan memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan transaksi ekonomi dengan negara lainnya. Tingkat keberhasilan suatu negara dalam kegiatan perekonomiaanya dapat di lihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Pembahasan tentang pertumbuhan ekonomi sering sekali di dengar oleh masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat dan Negara. Bagi sebagian masyarakat pertumbuhan ekonomi memberikan dampak positif dan akan menimbulkan hasil yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. “Pada tahap-tahap awal pembangunan ekonomi suatu negara pada umumnya pada neraca pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan ekonomi growth oriented.” Purba, Tobing & Hutabarat, 2012 Ketika impor lebih besar dari ekspor maka akan menyebabkan defisit terhadap neraca perdagangan, sebaliknya jika ekspor lebih besar dari impor maka mengalami surplus pada neraca perdagangan. Dalam perdagangan Internasional, ekspor di bedakan menjadi dua yaitu ekspor minyak dan gas Migas dan ekspor Non migas. “Perdagangan internasional adalah kegiatan memperdagangkan berbagai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara untuk dapat dijual ke luar negeri serta mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri, kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri” Razak & Indra, 2014. Ekspor sangat banyak diminati bagi pengusaha-pengusaha Indonesia. Tetapi ekspor juga memiliki banyak kendala, seperti banyaknya para pengusaha lebih memilih mengekspor barang mentah dari pada barang jadi karena mengkespor barang mentah sudah memiliki harga yang cukup tinggi. Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami surplus dari ekspor. Ketika Indonesia mengalami surplus itu dikarenakan kenaikan harga barang yang akan di ekspor bukan karena pertambahan nilai tambah. Pertumbuhan nilai ekspor non migas setiap tahunnya meningkat disebabkan kenaikan jumlah ekspor dan harga di pasar internasional. Tetapi ekspor non migas juga mengalami kendala untuk meningkatkan ekspr non migas yaitu melemahnya permintaan ekspor non migas Indonesia di pasar internasional. Terdapat juga beberapa permasalahan yang menjadi kendala nagai ekspor migas Indonesia yaitu, banyaknya persaingan usaha, terbatasnya informasi tentang peraturan pasar ekspor, terbatasnya distribusi di daerah pedesaan, dan terbatasnya infrastruktur. Terdapat lima sektor non migas yang pertumbuhannya di atas lima persen yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian industri logam, industri karet dan industri kulit. Indonesia banyak melakukan ekspor berupa komoditas minyak dan gas ke berbagai negara dengan tujuan untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sumber daya alam sangat penting di Indonesia karena sebagai salah satu modal pembangunan. Menurut Fauzi dalam penelitian Gandhi 2014 menyatakan bahwa “Selama lebih dari empat dasawarsa sumber daya alam sudah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan pada masa orde baru sumber daya alam minyak, hutan dan sumber daya mineral menjadi ujung tombak dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia”. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1angka 1 dalam Fajar 2013 Menyebutkan bahwa Minyak Bumi adalah hasil proses alami Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 42 berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Pengertian Gas Bumi menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1 angka 2 Menyebutkan bahwa “Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atsmofer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi. Novianingsih 2011 berpendapat “Ekspor akan secara langsung memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat PDB. Dengan kata lain ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.” Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah uang yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan untuk memperoleh timbal balik di masa depan. Menurut Rostow bahwa “setiap usaha untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup dalam kerangka mempercepat pertumbuhan ekonomi” Todaro, 2000. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi salah satu negara tujuan bagi investor untuk melakukan investasi yang berpotensi. Penanaman modal asing merupakan hal yang paling utama dalam perkembangan industri-industri, pembangunan setiap daerah dan pertumbuhan Indonesia. Penanaman modal asing langsung lebih mengutamakan daerah yang sudah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat untuk melakukan pembangunan infrastruktur, sektor keuangan, pertumbuhan properti serta membuka lapangan pekerjaan, seperti di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya. Sementara itu, terdapat banyak sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi masih ada masyarakat maupun pemerintah daerah tidak tau cara mengolah sumber daya alam tersebut dikarenakan sulitnya dalam memenuhi kebutuhan modal dan menarik para investor untuk melakukan pembangunan di setiap daerah guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman modal asing mendorong terciptanya usaha nasional yang benar bagi penanaman modal untuk memperkuat dan menyeimbangkan daya saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal. Dengan adanya pembangunan ekonomi artinya terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan seperti struktur ekonomi, perubahan kelembagaan. Hal ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara berkembang yang umumnya mempunyai financial dan capital yang terbatas yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Menurut Salim dan Budi dalam Rizky, Agustin, Muklis 2016 berpendapat bahwa “Penanaman modal asing merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain atau pemindahan modal. Tujuan pemindahan modal ini digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik total maupun sebagian.” Salah satu aspek penting dari Penanaman Modal Asing yaitu dampak potensi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat maka hal yang dilakukan sebagai salah satu sumber dana dalam pembangunan Indonesia agar semakin berkembang kususnya berupa paket modal, keahlian manajemen, teknologi serta manfaat perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia dengan berbagai Negara. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 43 Manfaat yang paling nyata masuknya investasi ke Indonesia adalah meningkatnya pendapatan negara melalui pajak, serta menciptakan hubungan yang lebih stabil antar dua negara atau lebih. Dengan demikian, investasi yang kondusif serta upaya pemerintah untuk terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi yang menjanjikan bagi para investor. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Ekspor Migas, Ekspor Non Migas, Penanaman Modal Asing Indonesia 2015 – 2019 Ekspor Non- migas Juta US$ Sumber Badan Pusat Statistik Indonesia Dan Bank Indonesia Data pertumbuhan ekonomi, ekspor migas, ekspor non migas, dan penanaman modal asing disajikan pada Tabel 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2014-2015 dengan angka persen pada tahun 2014 dan persen pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena anjloknya konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang masih sangat rentan terhadap kenaikan harga pangan, pada saat harga pangan naik tidak dapat mengangkat daya beli produsen atau petani. Namun pada tahun 2016-2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga penigkatan tersebut menjadi acuan dan perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar persen dan pada tahun 2019 sebesar ini tentunya di dukung oleh perbaikan kondisi masyarakat dengan terciptanya kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang lebih menyeluruh, inflasi yang lebih terkendali, sisi investasi yang meningkat, kontribusi dari pembangunan infrastruktur dan proyek pembangunan lainnya, dan dari sisi meningkatnya ekspor impor di Indonesia. Pada awalnya ekspor migas menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi Tingkat ekspor migas juga mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dari Tabel 1 di atas dapat di lihat ekspor Migas pada tahun 2014-2016 cenderung menurun yaitu dari US$ juta tahun 2014, kemudian menjadi US$ juta pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena turunnya hasil ekspor migas di tengah-tengah cenderungnya penurunan harga minyak dan komoditas internasional, dan pada tahun 2016 menjadi US$ kemudian pada tahun 2017sebesar US$ sampai 2018 sebesar US$ mengalami peningkatan diakibatkan meningkatnya ekspor hasil minyak, ekspor minyak mentah, serta mingkatnya hasil gas. Pada tahun 2019 ekspor migas sebesar US$ Hal ini disebabkan semakin banyak negara-negara yang bergantung dari penerimaan minyak dan gas bumi. Sehingga Indonesia mengalami penurunan permintaaan dalam negeri. Anjloknya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tahun 1980-an juga mengakibatkan penurunan ekspor Migas. “Penurunan minyak dan gas dikarenakan target lifting minyak bumi produksi minyak yang siap jual penyebabnya hampir semua lahan merupakan sumur tua, sehingga secara natural mengalami penurunan produksi.” Pitoko, 2018. Sehingga pemerintah melakukan mengeluarkan kebijakan di bidang ekspor, sehingga memungkinkan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 44 produsen untuk meningkatkan ekspor sektor non migas. Permasalahan yang paling mendasar terhadap terjadinya defisit migas yaitu kurangnya pembenahan komoditas migas mengakibatkan produksi yang terus menerus turun, tidak ada penambahan kapasitas kilang, naiknya harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dollar cenderung melemah. Selama beberapa tahun terakhir, ekspor non migas telah dapat menggantikan peran sektor migas. Sektor non migas telah menjadi komoditas andalan yang memberikan kontribusi yang besar dalam penerimaan devisa negara. Pada tabel menujukan data ekspor non migas pada tahun 2014-2016 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar US$ pada tahun 2015 sebesar US$ pada tahun 2016 sebesar US$ di karenakan depresiasi nilai tukar rupiah yang mengakibatkan daya beli turun, pengangguran naik, PHK akan terjadi dan kemiskinan yang miningkat.. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar US$ pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada tahun 2019 sebesar US$ mengalami penurunan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam bidang ekspor memberikan dampak positif bagi produsen non migas untuk melakukan ekspor. Hasil komoditas non migas yang paling banyak di ekspor seperti batu bara, minyak sawit, pakaian jadi, besi/baja, kimia dasar organik, dan peralatan listrik. Dari tabel 1 juga dapat kita lihat bahwa dari tahun 2014-2019 yang paling banyak di ekspor adalah komoditas non migas. Pada Tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa Penanaman Modal Asing mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2014-2015 Penanaman Modal Asing mengalami peningkatan dari US$ menjadi US$ karena pada tahun 2004-2015 adanya kemudahan perizinan investasi untuk kegiatan dan kepentingan ekspor Indonesia. Tetapi pada tahun 2016 penanaman modal asing mengalami penurunan sebesar US$ kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2017 sebesar US$ dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada 2019 sebesar US$ mengalami peningkatan. Kondisi ekonomi beberapa negara-negara pesaing yang menawarkan berbagai kemudahan yang lebih menarik dan dana ekonomi di dalam negeri. 2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia memiliki hasil komuditas minyak dan gas yang besar, komuditas ini menjadi penopang bagi perekonomian Indonesia karena menjadi sumber daya unggulan. Ada banyak bentuk lain yang dapat di perdagangkan untuk melakukan perdagangan internasional, seperti ekspor. Melakukan perdagangan dengan negara lain dapat memperoleh keuntungan, yaitu dengan membeli barang yang harga nya lebih rendah dan dapat menjual keluar negeri dengan haranya yang tinggi. Perdagangan internasional sering muncul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi memiliki banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Damanik 2017 menemukan bahwa Ekspor suatu negara bisa meningkat lebih cepat atau lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata ekspor dunia di sebabkan oleh tiga alasan utama 1. Efek komposisi komoditas. Ekspor mungkin terkonsentrasi pada komuditas-komuditas yang permintaannya relatif elastis atau inelastis terhadap pendapatan. 2. Efek distribusi pasar. Ekspor mungkin terarah ke pasar-pasar yang berkembang lebih pesat lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata dunia. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 45 3. Efek daya saing. Ekspor mungkin lebih dapat kurang dapat bersaing dengan negara-negara pengekspor lain, baik karena pertumbuhan produktivitas lebih tinggi atau lebih rendah atau karena under eveluation mata uang domestik. Ekspor merupakan suatu cara bagi suatu negara untuk menjalankan penjualan komoditas baik migas dan non migas yang kita miliki kepada negara dengan ketentuan pemerintah dan mendapatkan manfaat untuk penambahan cadangan devisa. Sektor migas dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita. Sektor migas secara tidak lagsung juga dapat mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak harga minyak dan gas semakin menurun serta semakin berkurangnya kapasitas sumber daya alam berupa Migas masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah terbatasnya pembiayaan terhadap pembangunan. Sehingga jalan keluar yang ditempuh oleh pemerintah yaitu dengan meningkatkan ekspor Non migas dalam pembiayaan pembangunan. Semakin meningkatnya ekspor non migas maka meningkatnya devisa, serta penyerapan tenaga kerja dan investasi juga semakin meningkat. Apabila jumlah penduduk yang semakin banyak maka akan menurunkan tingkat produktivitas sebab semakin banyak yang di konsumsi oleh masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin rendah, tetapi jika jumlah penduduk sedikit dengan berlimpahnya kekayaan sumber daya alam maka tingkat produktifitas mayarakat pun meningkat sehingga mendatangkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi pun ikut meningkat. Ekspor non migas mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Salvatore dalam Doni, Sentosa, Aimon 2012 menjelaskan bahwa Perdagangan Internasional merupakan suatu kegiatan interaksi antar Negara yang akan menimbulkan timbal balik, terutama ekspor memiliki peranan yang sangat penting sebagai penggerak pendapatan nasional yang dapat meningkatkan devisa sebagai pendapatan pemerintah untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Perekonomian indonesia diharapkan mampu terus berkembang baik dari aspek ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Perkembangan perekonomian indonesia saat ini akan sangat menentukan perkembangn dimasa depan. Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal, selain itu fundamental yang berkaitan dengan kondisi internal. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hubungan antara PMA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan masuknya investasi asing ke Indonesia. Salah satunya adalah masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana. Investasi asing asing telah banyak membuka lapangan pekerjaan dan telah banyak merekrut karyawan sehingga semakin berkurangnya pengangguran di Indonesia. Masyarakat juga telah banyak membuka UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah sehingga banyak para investor yang bekerja sama dengan para pembuka usaha UMKM. Adanya UMKM akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat dan para pengusaha dalam negeri dapat menjual atau memasarkan produknya ke pasar internasional. Selain itu, teknologi yang diberikan oleh investor asing juga semakin canggih untuk membantu para pengusaha di Indonesia. Dengan teknologiyang baru akan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 46 sangat memudahkan masyarakat di berbagai sektor-sektor penting di Indonesia, sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara lain. Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekonomian dua negara. Dengan cara investasi yang kondusif serta upaya pemerintah yang terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan tetap menjadi negara tujuan investsi yang menjanjikan bagi para investor. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran teoritis merupakan pola pikir teori yang didasarkan pada teori-teori yang dibahas serta dikaitkan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu. Untuk memperjelas pemikiran dalam penelitian ini, berikut gambar kerangka pemikiran yang skematis Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah Analisis Pengaruh ekspor migas dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Analisis kuantitatif adalah teknik analisis yang akan menjelaskanhubungan variabel-variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan modelregresi linier berganda. Adapun persamaan regresi linier berganda tersebut, adalah sebagai berikut Ln i = 1, 2,3.., n,.......................... Keterangan = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia % α = Intercept β1, β2, β3 = Koefisien regresi X1 = Ekspor Migas US$ X2 = Ekspor Non Migas US$ X3 = Penanaman Modal Asing US$ εi = Galat error term 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan Tabel 2, model persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut LnY = -0,806 + + ˗ Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 47 Tabel 1. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients a. Dependent Variable LnY Sumber pengolahan data sekunder 1. Konstanta Berdasarkan hasil estimasi data dalam model regresi terdapat nilai konstanta sebesar -0,806. Nilai konstanta bernilai negatif menggambarkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sebesar 0,806%, apabila ekspor migas, ekspor non migas dan penanaman modal asing adalah nol/konstan. 2. Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar 0,193. Artinya jika tingkat ekspor migas naik sebesar 1% maka akan meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,193%. Hal ini sesuai dengan harapan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik dimana ekspor migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa ekspor migas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,046α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya ekspor non migas berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar -0,124. Artinya jika tingkat penanaman modal asing naik sebesar 1% maka akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa penanaman modal asing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,057>α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya penanaman modal asing berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pembahasan Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil regresi mendapatkan nilai koefisien sebesar 0,193 dengan nilai thitung bernilai 2,964 dengan signifikansi data sebesar 0,009. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa setiap peningkatan ekspor migas di Indonesia akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 48 statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriyani 2019 menyatakan bahwa Ekspor migas pengaruh yang positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Secara parsial ekspor migas memengaruhi pertumbuhan ekonomi hal ini dikarenakan Ekspor Migas merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan seluruh Negara di dunia, sumber daya alam penghasil energi yang teridentifikasi memiliki unsur senyawa yang kompleks sehingga memperoleh manfaat yang optimal. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah salah satunya ekspor migas. Ekspor merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendapatkan keuntungan. Jika ekspor meningkat maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor harga minyak dunia yang mengalami tren kenaikan membuat Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh keuntungan tak terduga atas ekspor produk migas yang meningkat disebabkan oleh peningkatan pada pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data, maka didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0,153 dengan nilai thitung sebesar 2,160 dan signifikansi data sebesar 0,046. Sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh antara ekspor non migas dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik 2018 yang menyatakan bahwa Ekspor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan regulasi yang berpihak terhadap ekspor non migas, seperti ikan, kayu, daging, tembakau dan produk lainnya. Sehingga produk-produk di ekspor lebih banyak dan kondisi tersebut mampu mendorong perekonomian ke arah lebih baik. Berdasarkan hasil ini menunjukkan betapa pentingnya ekspor untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Purba dan Nababan 2019 menyatakan jika terjadi guncangan yang diakibatkan oleh ekspor netto yang akan direspon negatif oleh PDB Indonesia yang dampaknya akan hilang pada periode ke sepuluh. Pendapat ini menegaskan hasil penelitian ini bahwa ekspor yang terguncang akan menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa secara individu penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. Dengan nilai koefisien sebesar -0,124 dengan nilai thitung -2,053 dan nilai signifikan 0,057. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan investasi yang tinggi tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Setiawan 201911 yang menyatakan bahwa Variabel penanaman modal asing dalam jangka pendek berpengaruh positif dan tidak signifikan, sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Keterkaitan antara penanaman modal asing secara teori PMA berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi pada khususnya pada negara tuan rumah lewat beberapa jalur lewat pembangunan pabrik-pabrik baru, yang berarti juga menambah output atau PDB, dan kesempatan kerja, adanya pabrik-pabrik baru berarti adanya permintaan barang-barang dalam negeri atas barang-barang modal, barang setengah jadi, bahan baku dan input-input lainya, peningkatan kesempatan kerja akibat adanya pabrik-pabrik baru tersebut berdampak positif bagi ekonomi domestik lewat sisi permintaan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 49 peningkatan kesempatan kerja, menambah kemampuan belanja masyarakat dan selanjutnya meningkatkan permintaan di pasar dalam negeri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam 2019 yang menjelaskan bahwa “Variabel penanaman modal asing PMA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama kurun waktu pengamatan 1988-2017. Disebabkan karena kurang optimalnya pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya”. Dalam sebuah periode perekonomian penanaman modal asing bisa bertanda positif dan negatif. Penanaman modal asing bertanda positif dikarenakan kegiatan investasi memungkinkan masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan ekonomi seperti meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi asing juga akan memperbanyak prasarana dan teknologi Indonesia, memiliki sumber daya alam yang baru untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, serta industri yang semakin maju. Penanaman modal asing bertanda negatif dikarenakan Sulitnya aturan- aturan investasi di Indonesia sehingga para investor mengalami kesulitan dalam mendapatkan perizinan, kurangnya pembenahan administrasi perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perubahan sistem perpajakan secara menyeluruh. Peraturan daerah yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, kemudian banyak peraturan yang tumpang tindih, membutuhkan waktu yang lama, birokrasi yang rumit, dan kurangnya ketenagakerjaan yang kurang kompeten. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian terhadap variabel penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 2. Ekspor non migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Ekspor penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan penanaman modal asing akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Berdasarkan uji F variabel ekspor migas, ekspor non migas, penanaman modal asing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2018. 5. Berdasarkan uji kebaikan suai koefisien determinasi R2, maka 67,7% keragaman variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas, dan sisanya 32,3% dapat dijelaskan diluar model yang belum diteliti misalnya, inflasi, jumlah uang beredar, kurs, utang luar negeri. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas hal yang perlu disarankan sesuai dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut 1. Melihat besarnya ekspor migas terhadap pertumbuhan ekonomi, maka diharapkan pemerintah lebih menjaga perkembangan sumber daya alam dan mencari cadangan minyak dan gas baru, menjaga umur cadangan migas adalah untuk meningkatan kegiatan eksplorasi, pemerintah diharapkan dapat mengelola bahan mentah menjadi barang jadi agar dapat meningkatkan harga jual di pasar internasional. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 50 2. Untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia diharapkan produk- produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang kuat dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk yang dihasilkan dari negara lain. Perluasan pasar juga perlu ditingkatkan supaya produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh berbagai pasar internasional, pemerintah perlu memperhatikan pemasaran produk non migas dengan rancangan pembinaan secara teratur agar masyarakat dapat menghasilkan produk- produk yang lebih berkualitas, dapat meningkatkan kualitas dari non migas, seperti lebih mengutamakan penjualan bahan jadi ke berbagai negara agar harga dari penjualan ekspor non migas semakin tinggi, dan dapat lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional. 3. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satu upaya adalah dengan pendidikan agar para tenaga kerja memiliki kemampuan, keterampilan dan pengetahuan dalam menciptakan inovasi dan kreatifitas seperti dalam bidang teknologi agar lebih dapat menarik banyak investor, prosedur perizinan investasi yang lebih mudah dan cepat agar investasi di Indonesia semakin maju dan meningkat, dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang aman dan mendukung. Sehingga diharapkan nilai penanaman modal asing PMA dapat semakin meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Adam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Gorontalo. Andriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Doni, Amsah Hendri., Sentosa, Sri Ulfah & Aimon, Hasdi. 2012. Prospek Perdagangan Internasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnak Ekonomi. No 1. Vol 1. Mei 2012. Gandhi, Prima. 2014. Analisis Kualitatif Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan Blok Migas Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumber daya dan Lingkungan. No 1. Vol 1. Putra. M. Umar Maya, Damanik Syafrida. 2017. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. No 02. Vol 7. Pitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari penyebab-turunnya-target-lifting-minyak-bumi-tahun-2019 Purba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1 . Vol 1 Razak, Mashur, Jaya Indra, M Ihsan. 2014. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Vol IV. Juli 2013. Rizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret 2016. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 51 Setiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Brawijaya. Wikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https// ... This is intended to stimulate economic growth in Indonesia and expand domestic and international markets. [12] . ...... Export is an activity carried out to sell goods and services produced by one country to another. According to Sihombing et al., 2021 exports are divided into two categories, namely oil and gas exports oil and gas and exports other than oil and gas non-oil and gas. The contribution of non-oil and gas export commodities in Indonesia is in fact greater than that of oil and gas export commodities. ...Economic growth can be a benchmark for a country's welfare and play a role as a determinant and direction for future development. This study aims to analyze the factors that influence the economic growth of 6 islands in Indonesia Sumatra, Java, Bali and Nusa Tenggara, Borneo, Sulawesi, Maluku and Papua. The following factors were selected for analysis government expenditure, non-oil and gas exports, investment, population, and the number of workers. This study used secondary data from publications by Bank Indonesia, the Central Statistics Agency BPS, the Investment Coordinating Board, the World Bank, and other relevant institutions. The collected data covers the period from 2011 to 2020. This study used quantitative descriptive analysis methods with panel data regression analysis. The results of the regression of panel data show that variables of government spending, investment, and non-oil and gas exports did not have a significant influence on economic growth. In contrast, the number of people and the number of workers significantly influenced the economic growth of 6 islands in Indonesia during the analyzed period. The island with the highest economic growth rate is Sulawesi Island, while Borneo Island has the lowest economic growth rate among the six islands in Indonesia. The development of government spending and the highest value of non-oil and gas exports were led by Jawa Island, while the lowest value came from Bali and Nusa Tenggara islands. In addition, due to the rapid development of the population and becoming an industrial centre area, Jawa Island also has the highest investment development, a dense population and the most labour compared to other islands. Meanwhile, the opposite condition occurs in Maluku Island and Papua. Prima GandhiThe post conference of Time Life Corp in Geneva and the enactment of the Foreign Investment Act of 1967, foreign corporations began to exploit oil and gas in Indonesia. At first, the foreign corporation only managed the upstream oil and gas business. However, the oil and gas Act number 22 of 2001 made the foreign corporations do the business in the downstream sector. Data from the Ministry of Energy and Mineral showed that there was percent of foreign domination in the Indonesian oil and gas industry. Other data showed that the value of exports of oil and gas in Indonesia decreased by the end of July 2013. The existence of these two phenomena of economic resources made the author try to examine the relation between the ownership of oil and gas blocks by foreign companies and the level of oil and gas export value in Indonesia using qualitative methods with critical paradigm. As a result, the number of oil and gas companies in Indonesia was influenced by the attitudes and government regulations, the state of technology and state of the Indonesian economy. The low value of oil and gas exports was as the result of exporting crude oil price with lower pricecompared to that of processed oil. The existence and the number of foreign oil companies influenced the level of oil and gas export value of Indonesia. The more dominated growing number of foreign companies in Indonesia, the less export value of the Indonesian oil and gas would Umar Maya PutraSyafrida DamanikEvery country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di IndonesiaWiranti AdamAdam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi PeriodeMarsha T AndriyaniAndriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi TahunPitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-FlemingElvis F PurbaTobingDame EstherPurba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1. Vol 1Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di IndonesiaReza RizkyAgustin LainatulGrisviaRizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia PeriodeAndi SetiawanTriSetiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020WikipediaWikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https//
devisa non migas dari hutan yang menghasilkan banyak devisa adalah